Home » Kepala Bapanas: Presiden Instruksikan Integrasi BUMN Bidang Pangan

Kepala Bapanas: Presiden Instruksikan Integrasi BUMN Bidang Pangan

by Lala Lala
2 minutes read
Minyakita

ESENSI.TV - JAKARTA

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk melaksanakan integrasi BUMN di bidang pangan.

Hal tersebut disampaikan Arief dalam keterangan pers usai rapat dengan topik Integrasi BUMN Bidang Pangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (06/02/2023).

“Pak Presiden menyampaikan bahwa kalau rakyat ini, saudara-saudara kita ini fokusnya produksi. Kemudian BUMN ini bisa ditugaskan untuk menjadi offtaker, maka nggak akan ada lagi harga jatuh di tingkat petani. Hal itu memacu untuk produksi di hulu sehingga nanti bisa terintegrasi,” ucap Arief.

Untuk mewujudkannya, persiapan yang diperlukan adalah pendanaan dan kesiapan infrastruktur. Intinya, Presiden Jokowi minta integrasi BUMN bidang pangan.

“Presiden menyampaikan kalau di luar negeri itu sudah siap alat-alat penyimpanan. Seperti cold room yang besar begitu ya. Sehingga nanti untuk produk-produk yang memang bisa diperpanjang safe life-nya dalam kondisi beku atau dingin bisa dipakai,” jelas Arief.

Sumber Pembiayaan

Terkait dengan anggaran, menurut Arief, sumber pembiayaan  berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ditambah lagi dana murah dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Dana murah itu berarti ada rate yang rendah. Nah, ini kan perlu sinkronisasi dengan teman-teman di Bank Indonesia juga dan Menteri Keuangan,” terang dia.

Pelaksanaan Pasar Murah

Lebih lanjut, Arief juga menyampaikan bahwa rapat tidak menyinggung harga beras. Presiden memerintahkan sebelumnya untuk melaksanakan operasi pasar yang masif. Sehingga stok Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang ada cepat digelontorkan. Selain itu, stok di Pasar Induk Beras Cipinang juga diawasi oleh Satgas Pangan agar harga tetap stabil.

Baca Juga  Pagi Ini Presiden Jokowi Tinjau Panen Raya Padi di Maros

“Sambil kita dorong sebentar lagi dalam beberapa bulan ke depan, Kementerian Pertanian kan memang sudah memulai beberapa panen. Walaupun panen raya ini jatuhnya akan di akhir Februari, Maret, April, ya. Panen raya yang dimaksud adalah apabila kebutuhan kita satu bulan itu 2,5 juta ton. Produksinya itu satu bulan di atas 2,5 juta ton, itu kita baru bisa sampaikan itu panen raya,” jelas Arief.

Penambahan Pasokan Minyakita

Dia menambahkan, rapat tersebut pun sempat menyinggung tentang minyak secara singkat. Diharapkan produksi ‘Minyakita’ dengan harga 14 ribu/liter dapat ditingkatkan karena produk ini banyak diminati masyarakat.

“Minyakita diminati oleh banyak orang juga gitu ya. Sehingga memang perlu ditingkatkan produksinya. Dan, itu diproduksi dari teman-teman pengusaha dari 300.000 ribu ton sebulan. Kemudian diminta untuk 450.000 ton sampai dengan tiga bulan ke depan,” terangnya.

Terkait integrasi, harmonisasi beberapa peraturan terkait, Arief menilai kedepannya hal itu akan dilaksanakan.

“Ada peraturan-peraturan yang perlu di-synchronize dari beberapa Kementerian. Itu juga menjadi fokus kita. Kalau targetnya, Pak Presiden menyampaikan, dalam dua minggu ini kita akan kembali lagi dengan draf peraturan yang sudah disiapkan,” pungkasnya.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life