Kegiatan produksi pertama tambang batubara bawah tanah milik PT Sumber Daya Energi (SDE) telah diresmikan, Senin (18/12/2023).
Kegiatan tersebut dilakukan secara langsung di lokasi PT SDE-1 Kelumpang Barat di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Plt Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono, mengatakan PT SDE harus menerapkan standar pertambangan yang baik.
Bambang juga menyarankan agar PT SDE terus memperhatikan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang dan tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“PT. SDE saya harap, wajib melakukan transfer teknologi dan transfer keahlian. Dari tenaga kerja asing (TKA) kepada tenaga lokal. Juga, tetap menggunakan tenaga kerja setempat,” ungkap Bambang dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023) di Jakarta.
Tambang batubara bawah tanah PT SDE sendiri memiliki kapasitas produksi sebesar 20 juta ton per tahun. Dan, menggunakan teknologi longwall mining, yang merupakan teknologi tambang bawah tanah yang paling efisien dan ramah lingkungan.
PT. SDE sendiri merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Penanaman Modal Asing yang terafiliasi dengan Qinfa Group Ltd. Dengan masa berlaku sampai dengan 14 Mei 2034.
Luas wilayah PT. SDE sebesar 18.500 hektare yang berlokasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan dan telah menyelesaikan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan.
Bambang berharap, dengan dibukanya tambang ini dapat meningkatkan produksi batubara nasional dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kami berharap, dengan peresmian tambang ini dapat meningkatkan produksi nasional dan memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri,” tutupnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu