Karya terbaru sutradara Christopher Nolan, Oppenheimer rilis hari ini (19/7) di bioskop Indonesia. Film ini bertabur aktor-aktor kelas atas, seperti Cillian Murphy, Robert Downey Jr, Matt Damon, Rami Malek, dan banyak lagi. Oppenheimer merupakan film mengenai pria yang menyesali dampak dari teknologi hebatnya. Film ini menjadi salah satu film paling ambisius dari Nolan.
J. Robert Oppenheimer merupakan seorang fisikawan teoritis asal Amerika. Oppenheimer bertanggung jawab atas penelitian dan desain bom atom selama proyek Manhattan. Proyek ini merupakan proyek pengembangan bom atom Amerika Serikat di World War II. Oleh karena itu, ia juga dikenal sebagai “bapak bom atom”.
Film ini adalah hasil adaptasi dari buku American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer milik Martin Sherwin dan Kai Bird. Cillian Murphy, yang memerankan Oppenheimer mengaku tawaran kesempatan ini merupakan momen yang luar biasa.
“Itu adalah salah satu momen yang luar biasa, mulia, murni. Itu adalah kegembiraan yang jarang sekali dirasakan dalam hidup,” ujar Cillian.
Oppenheimer menjadi film pertama Nolan yang ditulisnya dari sisi orang pertama (first-person point of view). Melalui sisi orang pertama, Nolan dapat lebih mengerti jalan pikiran Oppenheimer saat itu. Ia juga ingin mempresentasikan pandangan langsung Oppenheimer pada penontonnya.
Oppenheimer Hadir dalam Format IMAX
Oppenheimer dideskripsikan sebagai film IMAX-shot yang epik. Melalui Oppenheimer, penonton disebut akan masuk dalam paradoks mendebarkan. Penonton akan disajikan perjalanan seorang pria yang menghancurkan dunia sekaligus menyelamatkannya.
IMAX sendiri memiliki rasio layar film 1,90:1. Ukurannya 26% lebih besar dibandingkan layar film biasa. Umumnya, IMAX hanya digunakan untuk adegan-adegan aksi dalam sebuah film. Namun, pada produksi Oppenheimer, Nolan menggunakan kamera IMAX untuk seluruh adegannya. Menurut Nolan, ketajaman dan kejernihan film IMAX tidak tertandingi. Penonton dapat terbenam dalam film saat menonton dengan layar IMAX.
“Ketajaman dan kejernihan serta kedalaman gambar tidak tertandingi. Judul utamanya, bagi saya, dengan memotret pada film IMAX 70mm, benar-benar membiarkan layar menghilang. Anda merasakan 3D tanpa kacamata, memiliki layar yang besar, dan memenuhi pandangan periferal penonton. Anda membenamkan mereka dalam dunia film.” ujarnya, dikutip dari Collider.
Antusias penikmat film di Indonesia juga tinggi menyambut perilisan Oppenheimer. Sepekan terakhir ramai dibicarakan di media sosial mengenai posisi terbaik di bioskop untuk menikmati film tersebut. Pasalnya, Nolan juga memberikan beberapa panduan untuk para penonton. Menurutnya, posisi terbaik untuk menikmati format IMAX adalah sedikit di baris belakang dari batas tengah.
“Saat saya berada di stadion, IMAX 1.43:1, maka saya sebenarnya suka berada sedikit di belakang garis tengah tepat di tengah. Jadi, sedikit lebih jauh ke belakang” ujar Nolan.
Editor: Dimas Adi Putra