Home » Sejarah Hotel, Awalnya Bangunan Publik untuk Melayani Masyarakat

Sejarah Hotel, Awalnya Bangunan Publik untuk Melayani Masyarakat

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Siapa yang tidak suka menginap di hotel? Hotel menjadi tempat favorit bagi banyak orang. Termasuk untuk liburan keluarga. Biasanya di hotel, ada beberapa fasilitas yang ditawarkan seperti kamar berbagai tipe dan ukuran, kolam renang, gym, sauna, bar dan lainnya.

Lalu dari manakah sejarah hotel? Menurut beberapa sumber, hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Prancis kuno. Artinya kira-kira yakni tempat penampungan buat pendatang atau bisa juga bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakat. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17.

Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika Serikat (AS) pada dahulu kala, pegawai hotelnya mirip pegawai negeri sipil (PNS) alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan menginap ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.

Sampai pada 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New York. City Hotel menjadi pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable. Hotel ini didirikan di pinggir kota dan bisa menjadi tempat istirahat yang mumpuni.

Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House (Boston, 1829) yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat (AS). Tremont bersaing ketat dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Kala itu, saat pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap stasiun bisa dijumpai sebuah hotel.

Baca Juga  Asal Mula Bahasa, Berkaitan Erat dengan Asal-Usul Perilaku Manusia Modern

Hotel itu memiliki tujuan yang jelas. Yakni mengakomodasi orang-orang yang baru saja bepergian dengan kereta api. Karena masa itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel pun “dipersenjatai” berbagai hiburan pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata “transit”, karena memang ditujukan buat para musafir.
Hotel ini pun tak lama bertahan karena berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan darat. Para investor tak tertarik lagi dengan kawasan sekitar rel kereta api.

Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran “motel”, gabungan kata “motor hotel” yang sama dengan tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.

Seiring waktu berjalan, kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula era motel. Motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.
Hingga saat ini ada puluhan hingga ratusan bahkan ribuan hotel berdiri di Indonesia dan di dunia. Anda bisa menemukan hotel bintang satu hingga bintang lima untuk kepuasan menginap dan tentu saja berlibur bersama keluarga.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life