Peta politik dalam Pemilu 2024 akan mengalami perubahan. Selain, demografi yang akan dipenuhi pemilih muda atau gen Z, akses terhadap media sosial mengenai Pemilu juga akan meningkat. Media sosial juga kerap menjadi wadah penyampaian pendapat bagi generasi muda. Hal ini juga terjadi pada kelompok generasi muda atau gen Z di Kabupaten Gunung Kidul.
Bacaleg Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil)Â Gunung Kidul, Dr. Upi Isabella Rea juga berpendapat terkait hal tersebut. Ia menyebut generasi Z di Gunung Kidul masih mengamati informasi jelang Pemilu 2024. Namun, tidak secara aktif membuka diskusi terkait isu pemilu tertentu di media sosial.
“Gen Z di Gunung Kidul masih menjadi pengamat dan berusaha mencukupkan diri dengan informasi yang mencerdaskan. Sebagai persiapan melakukan tugas dan panggilan sebagai warga negara. Karena itu, gen Z di Gunung Kidul terlihat tidak banyak menanggapi dengan komen atau balasan terhadap isu-isu seputar pemilu dan capres atau bacaleg,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Kemampuan Gen Z Hadapi Misinformasi
Seiring kemudahan akses informasi, tentu beriringan juga dengan potensi penyebaran informasi salah atau hoax. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama Polri bekerja sama untuk mengawal ruang digital terkait mencegah penyebaran, penggunaan disinformasi dan muatan-muatan yang dilarang di ruang digital atau media sosial.
Meski begitu, menurut Upi, gen Z masih menjadi generasi yang memiliki kemampuan untuk menyaring informasi salah yang tersebar di internet.
“Gen Z adalah generasi yang memiliki ciri khas yang menonjol yang melebihi generasi kelompok umur lain, yaitu memiliki kemudahan bahkan kelimpahan akses terhadap informasi. Sehingga gen z terlatih untuk memiliki kemampuan menyaring bahkan menelanjangi upaya-upaya yang mencoba menjerumuskan dengan informasi yang salah atau bohong,” jelasnya.
Lebih lanjut, Upi menuturkan, antusias gen Z di wilayahnya terhadap Pemilu mendatang dinilai cukup tinggi. Pasalnya, gen Z digadang-gadang akan mendominasi jumlah pemilih di Pemilu 2024. Diperkirakan, sekitar 54% dari jumlah pemilih di Indonesia, merupakan generasi Z.
“Gen Z di Gunung Kidul merasa antusias untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024, walaupun belum sepenuhnya yakin untuk memilih siapa. Antusiasme ini dipicu oleh euforia sebagai pemilih pemula dan sebagai kelompok pemilih yang diperhitungkan suaranya oleh para capres dan bacaleg.” ujarnya.
Editor: Dimas Adi Putra