Home » Sistem Pendidikan Indonesia Harus Meniru Semangat Idul Adha

Sistem Pendidikan Indonesia Harus Meniru Semangat Idul Adha

by Lala Lala
2 minutes read
Berbagi

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah 1444 resmi pada Kamis (29/6/2023).

Penetapan Idul Adha 2023 melalui sidang Isbat, yang dihadiri oleh perwakilan MUI, organisasi islam, Komisi VIII DPR, hingga duta besar negara sahabat.

Bagi Pemerhati Pendidikan Dr. Upi Isabella Rea, perayaan Idul Adha sangat berkorelasi terhadap penerapan sistem pendidikan Indonesia.

“Perayaan Idul Adha merupakan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi sesama. Khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan fakir miskin. Hal yang sama berlaku bagi sistem pendidikan Indonesia. Harus ada semangat saling berbagi dan memberikan yang terbaik,” ujar dia dalam Diskusi Media, di Jakarta, Rabu (28/06/2023).

Menurut dia, meski saat ini cukup banyak masyarakat yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun saat perayaan Idul Adha, setiap individu selalu berupaya untuk berbagi.

Semangat Kurikulum Merdeka Belajar

Akibat memiliki semangat untuk memberikan yang terbaik, maka dalam keadaan kehidupan yang sulit pun, masyarakat Indonesia tetap rela berbagi kepada sesamanya.

“Seharusnya hal senada juga berlaku bagi penerapan sistem pendidikan di Indonesia saat ini, yaitu kurikulum merdeka belajar. Di dalamnya ada mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi,” terang dia.

Ia mengatakan, dalam konteks berbangsa dan bernegara, setiap masyarakat Indonesia harus berpegang pada semangat untuk memberikan yang terbaik bagi Ibu Pertiwi.

Terutama para pemimpin. Sehingga ada rasa saling memiliki antar sesama putra-putri bangsa Indonesia dalam membangun negeri. Semangat inilah yang memampukan Indonesia menjadi kesatuan berdasarkan Pancasila.

Baca Juga  Infantilisasi Demokrasi dan Kegagalan Pendidikan Politik di Indonesia

Analogi Sederhana Secara Negasi

Ia menganalogikan secara negasi tentang makna Idul Adha. Maka, akan terlihat betapa pentingnya perayaan Idul Adha sebagai salah satu semangat membangun menuju negara maju.

“Apa jadinya kalau dunia tidak pernah mengenal dan merayakan Idul Adha? Bukankah dunia akan sangat egois dan tidak mau saling berbagi? Maka para fakir miskin akan semakin kesulitan, sementara yang kaya akan terus menikmati kekayaannya tanpa ingin berbagi. Itu sebab kita sangat bersyukur, Idul Adha terjadi dalam sejarah umat manusia,” papar Doktor jebolan Universitas Gadjah Mada itu.

Menurut dia, pemberian kurban kepada masyarakat saat peringatan Idul Adha juga bermakna adanya semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan, persaudaraan dan silaturahmi.

“Saya mendorong agar penerapan sistem pendidikan melalui kurikulum merdeka belajar, dapat meniru semangat perayaan Idul Adha. Intinya, setiap masyarakat ingin berbagi kepada sesamanya dengan rasa syukur,” kata Bacaleg Partai Golkar DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Pemilihan 7 Gunung Kidul itu lagi.

Makna Idul Adha

Makna dari Idul Adha juga dikenal sebagai Yauman Nahri yang juga merupakan sebuah perintah.

Hal tersebut juga sesuai dengan hadits Riwayat Abu Huraihah bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda “Barangsiapa memiliki kelapangan rizki lalu ia tidak menyembelih hewan qurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami sholat”

Dalam kehidupan sehari-hari, makna perayaan Idul Adha dapat direnungkan kembali dari cerita pengorbanan Nabi Ibrahim. Yaitu, memberi yang terbaik. Baik kepada Tuhannya maupun sesamanya.

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life