Home » Susun RKP 2025, Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Kisaran 5,3-5,6 Persen

Susun RKP 2025, Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Kisaran 5,3-5,6 Persen

by Junita Ariani
1 minutes read
Menteri PPN/Kepala Bappenas memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/2/2024). 

ESENSI.TV - JAKARTA

Tahun 2025 sebagai awal dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sangat strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2024.

Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penurunan tingkat kemiskinan menjadi 6-7 persen. Serta menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,5-5 persen.

Demikian dijelaskan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarf.

Suharso menghadiri sidang kabinet paripurna (SKP) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).

SKP tersebut mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025.

“Mengapa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dan ada kata-kata akselerasi? Pertama, mengingat bahwa tahun 2025 adalah awal dari RPJMN Tahun 2025-2029. Dan, RPJMN 2025-2029 adalah sangat strategis yang menjadi bagian dari awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 Indonesia Emas,” ujarnya.

Baca Juga  Peluang Pembangunan Indonesia Semakin Terlihat Melalui Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan selain akselerasi pertumbuhan ekonomi, APBN 2025 juga difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Atau well-being serta konvergensi atau pertumbuhan yang makin merata antardaerah.

Untuk postur awal ini, lajut Sri Mulyani, tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga. Sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 (persen) hingga 2,8 persen dari GDP (gross domestic product).

“Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya. Sehingga dalam situasi global yang suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga,” kata Menkeu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life