Home » Tahukah Kamu Bahwa Bumi dan Kehidupan Saling Beradaptasi Membentuk Keseimbangan Baru?

Tahukah Kamu Bahwa Bumi dan Kehidupan Saling Beradaptasi Membentuk Keseimbangan Baru?

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
bumi

ESENSI.TV - JAKARTA

Bumi bisa dikatakan sebagai tempat yang hampir sempurna untuk manusia dan seluruh spesies (kehidupan), berbeda dengan planet lain yang sudah diteliti oleh para ilmuan. Namun, tahukah kamu bahwa bukan hanya kehidupan yang beradaptasi dengan perubaham bumi, tetapi juga sebaliknya?

Bumi juga terus berubah, bahkan perubahannya dapat menghasilkan suhu permukaan yang bervariasi hingga ratusan derajat Celcius. Perubahan ini sebenarnya membuat kehidupan manusia dan mahkluk hidup di bumi semakin kompleks, bahkan sepertinya tidak mungkin dapat bertahan.

Namun, entah bagaimana ketakutan itu tidak terjadi. Ternyata manusia dan spesis di bumi atau sering disebut dengan kehidupan saling mempengaruhi dengan bumi itu sendiri. Kehidupan dan bumi saling menetralkan untuk menghasilkan keseimbangna iklim baru.

Keseimbangan ini bahkan ini bahkan hanya akan berfluktuasi puluhan derajat Celcius, tidak sampai ratusan derajat Celsius seperti yang diperkirakan. Jadi, intinya bumi dan manusia serta spesias di dalamnya saling beradaptasi.

Tidak dapat dipingkiri memang, semakin banyak penelitian yang dilakukan, membuat dunia menjadi semakin aneh. Sebagian besar planet terlalu panas atau terlalu dingin. Ada yang terlalu basah atau terlalu kering. Ada juga yang terlalu kecil atau terlalu besar.

Dalam bukunya, Lucky Planet, David Waltham, Ahli Astrobiologi dan Ahli Geofisika Royal Holloway College, University of London, Inggris, mengatakan bumi memiliki sejarah iklim yang sangat stabil.

Suhu rata-rata global dikendalikan hanya oleh tiga hal, yaitu kecerahan matahari, bagian dari sinar matahari yang dipantulkan planet daripada diserap, serta konsentrasi gas rumah kaca di atmosfernya.

Baca Juga  BRIN: Komet Langka akan Lintasi Bumi, Bisa Dilihat dari Indonesia pada 1 Februari

Hal ini telah diketahui selama lebih dari satu abad. Namun, tahukah kamu bahwa proses astronomi, geologis dan biologis telah mengubah ketiga faktor secara besar-besaran selama 4 miliar tahun keberadaan kehidupan di Bumi?

Saat ini, matahari telah menghangat 40 persen, seiring dengan bertambahnya usianya. Selain itu, reflektifitas bumi telah berubah ketika awan, es dan benua telah berubah. Berkat biologi, komposisi atmosfer bumi sekarang benar-benar berbeda dari 2 miliar tahun lalu.

Ada tiga penjelasan yang dapat dipercaya secara ilmiah untuk empat miliar tahun cuaca ramah kehidupan manusia. Pertama, ini bisa menjadi prinsip dasar bahwa proses biogeokimia di dunia yang dihuni cenderung menstabilkan iklim.

Jadi, kamu tidak perlu terkejut dengan kesesuaian bumi untuk kehidupan karena hukum fisika, kimia dan biologi alam semesta menjamin keberadaan banyak dunia semacam itu.

Alternatifnya, mungkin kehidupan sangat mudah beradaptasi dan akan berkembang dalam berbagai kondisi. Sekali lagi, kamu tidak perlu heran bahwa bumi cocok dengan kehidupan karena pada kenyataannya kehidupan manusia telah beradaptasi agar bisa menyesuaikan diri dengan bumi.

Akhirnya, mungkin planet-planet yang cocok untuk organisme kompleks jarang terjadi dan apalagi yang terjadi secara kebetulan, tanpa adanya proses penyesuaia. Namun, meskipun demikian, tidak perlu heran bahwa manusia menghuni salah satu dari sedikit planet yang beruntung.

Pengamat cerdas hanya dapat muncul di planet yang kondisinya memungkinkan kehidupan yang kompleks, meskipun para ilmuan akan merasa perlu terus mencari miliaran galaksi untuk menemukan yang lain.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life