Internasional

Terparah Lebih Dari Satu Abad, Gempa Maroko Tewaskan 2.000 Orang

Pemerintah Maroko melaporkan korban jiwa akibat gempa magnitude 6,8 mencapai lebih dari 2.000 orang. Gempa ini terbesar yang memukul negara itu selama lebih dari 100 tahun terakhir.

Warga Maroko mengunggah video yang menunjukkan bangunan-bangunan menjadi puing-puing dan debu serta sebagian tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh yang bersejarah, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, rusak.

Seperti dilansir dari laman livemint, Survei Geologi AS menunjukkan gempa terjadi pada pukul 23:11 malam waktu setempat, Jumat (8/9/2023), dengan guncangan yang berlangsung selama beberapa detik.

Jaringan Pemantauan dan Peringatan Seismik Nasional Maroko mengukurnya pada 7 skala Richter. Badan AS tersebut melaporkan gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit kemudian.

Warga desa di Maroko berduka setelah gempa bumi menghancurkan rumah mereka di pegunungan

Tanah berguncang dengan kekuatan yang belum pernah dirasakan oleh sedikit orang, bergemuruh melintasi desa terpencil di Maroko dalam kegelapan malam.

Kota di Pegunungan Atlas Hancur

Ketika gempa bumi berakhir pada Jumat malam, kota yang terletak di Pegunungan Atlas itu hancur dengan kemungkinan puluhan orang tewas, puluhan rumah roboh dan tembok-tembok menjadi puing-puing.

Termasuk sebuah desa berpenduduk kurang dari 3.000 orang, Moulay Brahim Desa yang sangat disukai wisatawan dan penggemar aktivitas luar ruangan dengan pemandangannya yang menakjubkan dan kedekatannya dengan Marrakesh.

Sebelumnya, jalan-jalan di desa itu dipenuhi hotel kecil dan kafe yang menghadap ke ngarai dan lembah hijau.

Namun setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh Maroko, pemandangan di desa tersebut suram.

Warga Berkumpul di Ruangan Terbuka

Saat Maroko terguncang akibat gempa mematikan, para penyintas mencari bantuan

Korban selamat dari gempa bumi paling mematikan di Maroko berjuang untuk mendapatkan makanan dan air pada hari Minggu (10/9/2023) ketika pencarian orang hilang terus berlanjut di desa-desa yang sulit dijangkau.

Banyak orang menghabiskan malam kedua di tempat terbuka setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi pada Jumat malam.

Para pekerja bantuan menghadapi tantangan untuk mencapai desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana pemukiman seringkali terpencil dan banyak rumah hancur.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Ini Beberapa Cara Menyimpan Daging Qurban dengan Baik

Mengelola dan menyimpan daging qurban dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan konsumsinya.…

2 hours ago

Kendalikan Inflasi, Airlangga Terapkan Kebijakan 4K

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengendalikan inflasi dengan menerapkan strategi kebijakan 4K.…

13 hours ago

Parah! Ketua DPRD Garut Menghina Guru Honorer

Baru-baru ini, beredar video Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, yang menjadi sorotan publik setelah…

13 hours ago

Masalah Finansial, 4 Klub Tidak Ikut Europe 2024/2025

Pada musim 2024/2025, sejumlah klub Eropa gagal lolos ke kompetisi Eropa akibat masalah finansial yang…

16 hours ago

Uang Tunai di Indonesia Semakin Berkurang Digunakan

Survei terbaru menunjukkan bahwa penggunaan uang tunai di Indonesia terus menurun pada tahun 2024. Menurut…

18 hours ago

Menko PMK Ingatkan Warga Tak Jual Rumah Bantuan Pemerintah

Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan warga penerima untuk tidak…

19 hours ago