Home » Tingkat Pengangguran Gen Z di Indonesia, Mengkhawatirkan!

Tingkat Pengangguran Gen Z di Indonesia, Mengkhawatirkan!

by Raja H. Napitupulu
1 minutes read
https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/110/2024/05/12/pengangguran-4191394005.jpeg

Badan Pusat Statistik (BPS) periode Februari 2024 mencatat, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,82 persen. Angka ini setara dengan jumlah 7,2 juta orang menganggur pada periode itu.

Dari angka itu, terdapat sejumlah anak muda atau Gen Z yang menganggur, meski seharusnya mereka mengoptimalkan bonus demografi yang akan diterima Indonesia. Namun justru angka Gen Z yang menganggur terus bertambah.

Misalnya, tahun 2023 lalu, tingkat pengangguran di kalangan Gen Z menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Data BPS Agustus 2023 mencatat angka yang tinggi. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk kelompok usia 15-24 tahun mencapai 19,40% dari total 7,86 juta orang pengangguran di Indonesia.

Gen Z merupakan kelompok usia yang paling dominan menyumbang angka pengangguran. Sebagai perbandingan, TPT untuk kelompok usia 25-59 tahun hanya sebesar 3,07%, dan untuk usia 60 tahun ke atas sebesar 1,28%. Hal ini menunjukkan bahwa masalah pengangguran di kalangan muda sangat signifikan.

Cermati Penyebab Pengangguran

Beberapa faktor penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z antara lain ketidaksesuaian antara keahlian yang diperoleh dari pendidikan dengan kebutuhan industri. Sistem pendidikan vokasi di Indonesia, terutama SMK, dinilai kurang relevan dengan permintaan pasar kerja yang terus berkembang.

Baca Juga  Wow! Gen Z Asal Kota Malang Ini Berhasil Borong Lima Penghargaan IESO 2023

Pandemi COVID-19 juga turut memperburuk situasi. Pada tahun 2020, angka pengangguran di kalangan Gen Z melonjak hingga 20,46%. Meskipun telah ada penurunan pada tahun-tahun berikutnya, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah tengah mengembangkan Kurikulum Merdeka yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan industri. Program ini diharapkan dapat memperbesar porsi pelajaran kejuruan dan praktik lapangan di SMK. Selain itu, perlu ada peningkatan kerjasama antara sekolah dan industri untuk memastikan lulusan siap kerja.

Dalam konteks politik, calon presiden pada pemilu 2024 juga menyoroti pentingnya mengatasi pengangguran. Solusi yang diusulkan meliputi pembukaan ruang investasi, pembangunan kawasan industri, dan peningkatan kualitas pendidikan vokasi.

Penting bagi pemerintah dan sektor pendidikan untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi Gen Z agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Hal ini termasuk pembaruan kurikulum yang relevan dan program pelatihan yang memadai.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life