Berdasarkan laporan Pusat Pengenalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB tercatat, hingga Minggu (28/4/2024) pukul 14.00 WIB, sebanyak 110 unit rumah total rumah yang terdampak gempa bumi di Garut M6,2. Dari sebelumnya hanya 27 unit.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan M6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Sabtu (27/4/2024) malam. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 3 unit rumah rusak berat (RB).
Kemudian, 21 unit rumah rusak sedang (RS), 34 unit rumah rusak ringan (RR), 11 unit rumah terdampak, dan 41 unit rumah rusak.
Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah. Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah, dan Kota Tasikmalaya 5 unit rumah.
“Sementara korban jiwa terdampak dari gempa juga mengalami penambahan menjadi 8 orang dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak. Sebelumnya hanya 27 KK,” kata Muhari dalam keterangan resminya, Minggu (28/4/2024).
Dikatakannya, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik. Seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.
“BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten dan kota yang terdampak masih terus melakukan pendataan dan kaji cepat. Yang mencakup inventarisasi kerusakan dan penyelamatan warga,” ujarnya.
Untuk kondisi saat ini menurut Muhari, cenderung lebih terkendali pasca gempa terjadi.
“BPBD Provinsi Jawa Barat bersama kabupaten/kota akan melakukan perbaikan fasilitas umum, pembersihan materil dampak dari gempa, serta perbaikan rumah warga,” ujarnya. *
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani/Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu