Home » Wakil Presiden RI Dorong Pengembangan Budidaya Udang

Wakil Presiden RI Dorong Pengembangan Budidaya Udang

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan kegiatan Panen Perdana Udang Vaname di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). Foto: Setwapres

ESENSI.TV - JAKARTA

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan budidaya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial, sehingga perlu dikembangkan.

Wapres memaparkan hasil ekspor udang selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2023 telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor.

Porsi ekspor udang, jelasnya, menguasai 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.

“Indonesia saat ini juga menempati peringkat ketiga terbesar dalam ekspor udang global setelah Ekuador dan India”.

“Namun, meskipun menempati peringkat ketiga, pangsa pasar kita masih cukup kecil, yaitu sekitar 6 persen,” terangnya, jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (28/6/2023).

Wapres meresmikan kegiatan Panen Perdana Udang Vaname di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023) lalu.

Tambak BUBK Kebumen yang memiliki luas 100 hektar ini, sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 Maret 2023.

Optimalkan Pangsa Pasar

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri ini sepatutnya mampu dioptimalkan.

“Jika budi daya udang berhasil, kita harapkan target ekspor komoditas udang mencapai 4,3 miliar dolar Amerika pada 2024 dapat terealisasikan,” tutur Wapres.

Baca Juga  Pendapatan dan Belanja Negara Tumbuh Positif dan Solid Jaga Ekonomi

Dia mengatakan Indonesia diharapakn dapat menjadi pemain besar dalam industri dan ekspor udang.

Target ini, tambahnya, memerlukan kerja keras dan kesungguhan dengan memperkuat sisi hulu dan hilir.

Pada kesempatan yang sama, Wapres mengungkapkan tantangan pemerintah di antaranya yaitu upaya membangun tempat pembenihan.

Pembenihan membutuhkan kapasitas memadai dan berkualitas dalam menghasilkan benih unggulan.

Serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.

Di sisi lain, dari sisi hilir Wapres menganggap diperlukan adanya produk olahan udang yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing di pasaran.

“Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif,,” ujar Wapres.

Selain itu, Wapres menjelaskan modeling Budidaya Udang Berbasis Kawasan ini menjadi sebuah terobosan.

Terobosan dalam pengelolaan tambak udang terintegrasi hulu-hilir dalam satu kawasan yang terukur dan berkelanjutan.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life