Home » World Hydropower Congress 2023 di Bali Diperkirakakn Dihadiri Lebih dari 100 Negara

World Hydropower Congress 2023 di Bali Diperkirakakn Dihadiri Lebih dari 100 Negara

Langkah Indonesia Tarik Investor Kembangkan PLTA

by Junita Ariani
2 minutes read
Indonesia

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia didaulat sebagai tuan rumah pada gelaran World Hydropower Congress (WHC) tahun 2023 yang akan diselenggarakan di NUsa Dua, Bali pada Oktober mendatang.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WHC memiliki manfaat strategis. Selain dapat mengangkat profil Indonesia di kancah internasional, kegiatan ini juga sekaligus sebagai langkah promosi menarik investor untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Indonesia berkelanjutan.

“Kongres ini merupakan kegiatan unggulan bagi para pembuat keputusan di dalam dan di luar industri tenaga air untuk membantu memastikan ketahanan energi dan mencapai emisi nol bersih global,” ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam keterangan persnya yang dikutip, Senin (16/1/2023).

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengikuti pertemuan International Renewable Energy Agency (IRENA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (14/1/2023) waktu setempat.

Kongres ini menurut Arifin, akan memberikan pernyataan kebijakan tingkat tinggi, rekomendasi, dan komitmen yang memengaruhi pertumbuhan global tenaga air yang berkelanjutan.

Dikatakannya, kongres WHC bertujuan untuk mendiskusikan upaya promosi energi terbarukan dan pembangunan industri masa depan melalui Pembangkit Listrik tenaga Air, penanganan isu lingkungan dan sosial, serta pembangunan ketahanan iklim untuk mengatasi kekeringan dan banjir yang kerap terjadi.

“Hasil kongres ini akan dibawa ke Conference of Parties (COP) selanjutnya,” terangnya.

Di samping itu, Arifin juga mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap net zero emission, dan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam memajukan pembangkit listrik tenaga air berkelanjutan untuk menghentikan penggunaan batubara.

Latar belakang IHA menempatkan Indonesia sebagai prioritas utama menjadi tuan rumah kongres menurut Chief Executive Officer International Hydropower Association (IHA) Eddie Rich, karena Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang kuat terhadap transisi energi berkelanjutan.

“Termasuk rencana untuk menggunakan potensi besar tenaga air dan energi terbarukan lainnya untuk mendorong pembangunan ekonominya,” keta Eddie.

WHC sendiri, kata dia, merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh International Hydropower Association (IHA) setiap dua tahun.

“Tahun ini, WHC akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 31 Oktober hingga 2 November 2023 mendatang, dengan tema utama “Powering Sustainable Growth”,” jelasnya.

Baca Juga  WNA di Bali Banyak Gunakan LPG 3 Kg, Kok Bisa Ya?

Eddie menyebut, acara ini ditargetkan akan dihadiri oleh para Kepala Negara, CEO’s, investor, pemimpin masyarakat sipil, lembaga keuangan internasional, dan media global, dari lebih dari 100 negara.

Sementara itu, Eddie menegaskan pemilihan tema kongres selaras dengan tema Peta Jalan Sektor Energi menuju Net Zero Emissions.

“Kami memilih tema “powering sustainable growth” karena kami membutuhkan kalimat yang sederhana, kuat, dan melekat dalam ingatan siapa pun bahwa PLTA adalah salah satu tulang punggung penyediaan energi berkelanjutan untuk pertumbuhan,” tegasnya.

Pelaksanaan WHC telah digelar sebanyak delapan kali sejak tahun 2007, yaitu bermitra dengan Turkey (2007), Iceland (2009), Brazil (2011), Malaysia (2013), China (2015), Ethiopia (2017) “Ensure Reliable and Resilient Water and Energy Systems in the World and to Spur Sustainable Development for All”.

Kemudian, France (2019) “The Power of Water in a Sustainable, Interconnected World”, dan di Costa Rica (2021) “Renewables Working Together in an Interconnected World” yang bekerja sama dengan Instituto Costarricense de Electricidad (ICE).

Sebelumnya, WHC di Kosta Rika diadakan secara virtual pada 2021. Saat itu, kongres dihadiri oleh pembicara tingkat tinggi, antara lain tiga mantan Perdana Menteri (Tony Blair, Helen Clark, Malcolm Turnbull), Presiden Kosta Rika, Menteri Energi Amerika Serikat, Direktur Eksekutif IEA, Presiden COP26, para Menteri, CEO, dan pemimpin masyarakat sipil.

Sebagai informasi, IHA adalah asosiasi non-profit dimana anggotanya berkomitmen dalam pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Anggota IHA terdiri dari pemilik dan operator pembangkit listrik tenaga air terkemuka, pengembang, perancang, pemasok, dan konsultan, yang beroperasi di lebih dari 120 negara.

“IHA memiliki komunitas dan pengalaman dalam program modernisasi, mulai dari memperbaiki dan mengganti komponen hingga menerapkan teknologi inovatif, yang diperlukan untuk memperpanjang masa pakai pembangkit dan mempertahankan atau bahkan mengoptimalkan output tenaga air,” jelas Arifin. *

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life