Home » Festival Kenderan Cultur Digelar di Bali

Festival Kenderan Cultur Digelar di Bali

Kenderan Living Culture Festival Digelar di Bali

by Agita Maheswari
2 minutes read
KENDERAN LIVING CULTURE FESTIVAL TUMBUHKAN DESA WISATA BERKELANJUTAN BERBASIS EKONOMI SIRKULAR 3

ESENSI.TV - JAKARTA

Untuk lebih mengangkat potensi wisata Desa Kenderan, para Dosen Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia menginisiasi diselenggarakannya Kenderan Living Culture Festival di Desa Kenderan, Gianyar, Bali, pada 9–11 Desember 2022 lalu.

Festival perdana Desa Kenderan ini bertujuan mengangkat tradisi adiluhung, seperti Mekukung, Ngaturang Tirta Ening, dan Mepeed. Serta mengenalkan kepada dunia keunikan Desa Kenderan berupa situs arkelogi Batu Pencetak Nekara dan Sarkofagus, sebelas beji, serta tiga puri.

Kenderan Living Culture Festival dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, di Jaba Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kenderan. Mahayastra menyebutkan bahwa dampak pandemi Covid-19 dirasakan sektor pariwisata, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif.

Festival Kenderan, Cita-Cita Desa Kenderan

Tim peneliti Vokasi UI memilih tema promosi pariwisata “The Village of Holly Water–Wellness Tourism Destination and Circular Green Economy Oriented”. Menurut Hadining, dengan diselenggarakannya festival ini diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan cita-cita Desa Kenderan menjadi desa yang berorientasi pada sirkular ekonomi yang ramah lingkungan. Ia yakin dengan kemauan dan tekad yang kuat dari seluruh stakeholders, Desa Wisata Berkelanjutan berbasis Ekonomi Sirkular dapat terwujud.

Selain itu, Desa Kenderan sebagai desa wisata yang memanfaatkan ekonomi sirkular berpotensi untuk menjadi desa wisata pintar berkelanjutan berbasis digital. Konsep ini berfokus pada cara entitas bisnis menerapkan prinsip produksi berkelanjutan dalam rantai nilai pariwisata. Prinsip produksi berkelanjutan ini guna menciptakan pengalaman wisata bersama wisatawan dan terintegrasi dalam sistem pariwisata yang mendukung kelestarian lingkungan.

Ekonomi Sirkular di Desa Wisata

Menurut tim peneliti Vokasi UI, konsep ekonomi sirkular diharapkan menjadi keunikan Desa Kenderan. Sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan sampah dari rumah tangga, pertanian, hasil industri kerajinan kayu, serta sampah dari sisa kegiatan upacara agama atau adat. Dengan komitmen berbagai pihak, energi hijau dapat diterapkan di desa tersebut melalui pemberdayaan sumber energi lokal yang ramah lingkungan.

Baca Juga  Menikmati Opera Bakdan Neng Solo Dalam Suasana Lebaran

“Kegiatan Kenderan Living Culture Festival diharapkan dapat menjadi momen bagi pelaku UMKM dan pariwisata. Momen untuk bangkit dan menciptakan dampak yang signifikan. Bersyukur kita bisa hidup dengan normal dan menjalankan aktivitas yang mesti dilakukan sebagai daerah pariwisata. Apalagi Desa Kenderan merupakan 1 dari 10 desa wisata terbaik di Indonesia,” kata Mahayastra.

Bali selalu memiliki pesonanya, mulai dari daya tarik pariwisata, budaya, hingga kesenian. Salah satu desa yang memiliki daya tarik di bidang pariwisata adalah Desa Kenderan. Desa tersebut merupakan desa tua yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali dengan potensi wisata yang memikat dan dapat dikembangkan. Oleh karena potensi tersebut, pada 2021, Desa Kenderan mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi upaya yang dilakukan Desa Kenderan. Ia mengatakan bahwa Indonesia boleh berbangga karena memiliki sebuah desa yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki masyarakat yang berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan ekonomi sirkular berbasis ekonomi hijau. “Semoga program seperti ini dapat diadopsi oleh desa lainnya di seluruh Indonesia. Sehingga green circular economy di Indonesia semakin cepat berkembang,” kata Sandi.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life