Perkembangan aktivitas Gunung Marapi hingga 26 Desember 2022 pukul 06. 00 WIB secara umum cenderung berfluktuatif, baik yang ditunjukkan oleh data visual maupun instrumental, walaupun berfluktuasi kecil.
Secara visual aktivitas letusan tidak teramati selama 8 bulan terakhir, aktivitas vulkanik hanya berupa hembusan asap kawah berwarna putih tipis, bertekanan lemah, dengan ketinggian sekitar 50 – 100 m di atas puncak.
Data kegempaan hingga 26 Desember 2022 pukul 06.00 WIB cenderung meningkat terutama pada tanggal 25 Desember 2022, rekaman Gempa Vulkanik Dalam meningkat signifikan dan didominasi oleh Gempa Vulkanik Dalam (VA), Tornilo, terekam juga Gempa Vulkanik Dangkal (VB) walaupun ada fluktuasi, yang berasosiasi dengan aktifitas hidrotermal.
Data deformasi (Tiltmeter) ada dua pola deformasi untuk stasiun sekitar puncak ada kecenderungan inflasi (pembumbungan lokal) dan stasiun yang jauh dari puncak kecederungan deflasi (pengempisan) yang menerus.
Erupsi Freatik masih berpotensi terjadi, ancaman bahaya untuk saat ini berupa erupsi abu disertai Iontaran material/pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 26 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).
Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) ini, masyarakat di sekitar.
- Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan/mendekati
- Marapi pada radius 3 km dari kawah/ puncak.
Gunungapi Marapi secara administratif terletak ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dan diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di JI. Prof. Hazairin no 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Aktivitas vulkanik G. Marapi berfluktuasi sejak Januari 2022, dan tingkat aktivitas adalah Levei II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Editor : Arti Sukma Lengkawati