Home » Aksanawa, Kapal Pencari Korban Kecelakaan Laut Buatan Mahasiswa ITS

Aksanawa, Kapal Pencari Korban Kecelakaan Laut Buatan Mahasiswa ITS

by Arti Sukma Lengkawati
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat untuk membantu pencarian korban kecelakaan laut atau kapal Autonomous Surface Vehicle (ASV).

Kapal tersebut diberi nama Aksanawa.

Aksanawa dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam melakukan penyelamatan saat terjadi kecelakaan di laut. Aksanawa mengadopsi pola pencarian International Aeronautical and Maritime Search and Rescue (IAMSAR), seperti Expanding Square dan Parallel Track Search.

Nantinya, operator cukup memberikan perintah dengan microcontroller, lalu kapal secara otomatis bergerak sesuai pola yang diperintahkan.

Dibekali dengan baterai Li-PO 6200 mAh, kapal Aksanawa mampu bertahan selama 113 menit dengan kecepatan 0,5 m/s. Selain itu, kapal Aksanawa menggunakan sistem modular atau bisa dibongkar pasang untuk mempermudah proses pengiriman kapal ke lokasi kecelakaan.

Berbeda dengan YOLO-Boat yang hanya memiliki satu kamera di permukaan air, Aksanawa memiliki dua kamera yang di atas dan di bawah permukaan air. Di sisi manajemen power, Aksanawa mengonsumsi daya yang lebih rendah dibanding kapal pendahulunya.

Ketua tim perancang Aksanawa ITS, Dion Andreas Solang mengatakan bahwa kapal tersebut adalah inovasi lanjutan kapal autonomous yang pernah digagas beberapa waktu lalu, yaitu YOLO-Boat.

Baca Juga  BRIN: Komet Langka akan Lintasi Bumi, Bisa Dilihat dari Indonesia pada 1 Februari

“Hal itu disebabkan oleh konsumsi memori Aksanawa hanya sebesar 20 megabyte, lebih sedikit dibanding YOLO-Boat yang memakan memori sebesar 200 megabyte,” ujarnya.

Meskipun memakan memori yang lebih kecil, Aksanawa mampu mendeteksi korban lebih akurat, karena Floating Point Operations Per Second (FLOPS) yang digunakan sangat sedikit.

Dengan FLOPS yang sedikit, Aksanawa mampu menghasilkan skor 30 frame per seconnd.

Dion melanjutkan Aksanawa menggunakan model object detection berbasis deep learning untuk mendeteksi objek. Dengan model itu, minim cahaya bukan menjadi hambatan untuk pencarian korban. Alhasil, Aksanawa mampu mendeteksi objek hingga kedalaman 31 meter di bawah permukaan air.

Selain itu, Aksanawa didesain menggunakan lambung katamaran, sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik,” ungkapnya.

Ketika terjadi kecelakaan di perairan, kapal penyelamat akan datang ke lokasi kejadian dengan membawa kapal Aksanawa. Kapal ini akan diluncurkan dari kapal penyelamat untuk mengeksplorasi daerah yang ditunjuk oleh control station untuk mencari korban.

“Saat mendeteksi korban, kapal akan mengirimkan koordinatnya pada kapal penyelamat sembari mengikuti korban jika korban terbawa arus,” ujar Dion.

 

Editor : Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life