Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada April 2023 sebesar 110,58 atau turun 0,24 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,12 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik (Ib) sebesar 0,13 persen.
“Pada April 2023, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar yakni, 2,42 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya,” kata Kepala BPS Margo Yuwono.
Penjelasan itu disampaikan Margo dalam onferensi pers yang dlakukan secara virtual, Selasa (2/5/2023), di Jakarta.
Sebaliknya, kata Margo, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami kenaikan tertinggi terbesar (1,50 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
Margo mengatakan, pada April 2023, juga terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,14 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.
Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) secara nasional pada April 2023 sebesar 110,92. Turun 0,24 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Margo lebih jauh mengatakan, dari 2.236 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama April 2023, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 70,57 persen.
Kemudian, gabah kering giling (GKG) 18,43 persen, dan gabah luar kualitas 11,00 persen.
“Rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.401,00 per kg atau naik 2,40 persen. Sementara harga di tingkat penggilingan sebesar Rp5.524,00 per kg. Naik 2,25 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya,” terang Margo.
Sementara rata-rata harga GKG di tingkat petani berkisar Rp6.105,00 per kg atau naik 0,90 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.220,00 per kg, naik 0,68 persen.
Sedangkan harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.289,00 per kg atau naik 5,47 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.391,00 per kg, naik 4,96 persen.
Dibandingkan April 2022, lanjut Margo, rata-rata harga gabah pada April 2023 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas naik.
Masing-masing naik sebesar 23,62 persen; 20,32 persen; dan 26,07 persen. Di tingkat penggilingan, juga naik baik untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas.
“Masing-masing naik sebesar 23,26 persen; 19,77 persen; dan 25,69 persen,” jelasnya.
Margo juga mengatakan, selama April 2023, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 895 perusahaan penggilingan di 31 provinsi. Di mana diperoleh 1.161 observasi beras di penggilingan.
Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan pada bulan ke empat tahun ini, sebesar Rp11.672,00 per kg, turun 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp11.050,00 per kg, turun sebesar 0,65 persen. Dan, rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp10.565,00 per kg atau naik sebesar 0,85 persen.
“Dibandingkan periode yang sama tahun 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas naik. Masing-masing naik sebesar 21,88 persen; 21,37 persen; dan 19,33 persen,” tutup Margo. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat, sebanyak 22 gunung api di…
Usulan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menambah kementerian pada pemerintahan 2024-2029, perlu kajian ilmiah. Sehingga tanggungjawab setiap…
"Blindness" karya José Saramago merupakan sebuah novel yang menawan dan penuh makna, membawa pembacanya menyelami…
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tekankan upaya penanganan darurat serta…
WAKIL Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Sekretaris Jenderal…
HARI Lupus Sedunia jatuh di tanggal 10 Mei 2024. Namun masih banyak masyarakat yang belum…