Home » Arab Saudi Larang Siswa Perempuan Pakai Abaya Saat Ujian Sekolah, Ini Alasannya

Arab Saudi Larang Siswa Perempuan Pakai Abaya Saat Ujian Sekolah, Ini Alasannya

ETEC Saudi mengumumkan kebijakan baru yakni siswa perempuan tidak lagi diizinkan mengenakan abaya.

by vera bebbington
1 minutes read
Screen Shot 2022 12 27 at 18.38.14

ESENSI.TV - JAKARTA

The Saudi Education and Training Evaluation Commission (ETEC) atau Komisi Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Arab Saudi mengumumkan kebijakan baru yakni siswa perempuan tidak lagi diizinkan mengenakan abaya di ruang ujian sekolah.

Dilansir ArabianBusiness, Selasa (27/12/2022), ETEC, yang bertanggung jawab untuk mengakreditasi sistem pendidikan dan pelatihan di Arab Saudi, bersama dengan Kementerian Pendidikan Arab Saudi, mengatakan bahwa siswa perempuan harus mengenakan seragam sekolah di dalam ruang ujian, yang mematuhi peraturan kesopanan publik kerajaan.

Intinya, dua otoritas pendidikan Kerajaan Arab Saudi tersebut mengungkapkan alasan bahwa seluruh pakaian yang dikenakan siswa harus selaras dengan aturan kesopanan publik di Saudi.

Abaya adalah busana yang berasal dari Timur Tengah, berbentuk sederhana mirip jubah dan di Indonesia biasa diistilahkan dengan gamis Arab. Abaya biasanya dipakai oleh beberapa wanita di belahan dunia Muslim yang meliputi Afrika Utara, Semenanjung Arab, dan sebagian besar Timur Tengah.

Pada 2018, Arab Saudi juga mengumumkan bahwa abaya tidak lagi diberlakukan secara hukum. Meski sudah tak diberlakukan secara umum, sejumlah perempuan di kerajaan Saudi hingga kini masih senang mengenakan Abaya bahkan kini dengan warna beragam tak hanya hitam.

Baca Juga  Wapres Harap Kerja Sama dengan Universitas Al-Azhar Mesir Terus Meningkat

Aturan tak wajib abaya itu diberlakukan oleh Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Pangeran Mohammad Bin Salman (MBS), karena negara ingin memperluas hak-hak perempuan termasuk keputusannya untuk mengizinkan perempuan menghadiri acara olahraga publik dan hak untuk mengendarai mobil mulai musim panas ini.

Arab Saudi juga akan menghapus kode etika berpakaian ketat untuk wanita asing. “Hukumnya sangat jelas dan diatur dalam hukum syariah [hukum Islam] bahwa wanita mengenakan pakaian yang sopan dan terhormat, seperti pria,” kata Pangeran MBS, dalam wawancara tahun 2018 dengan televisi CBS.

“Namun, ini tidak secara khusus menentukan abaya hitam atau penutup kepala hitam. Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada wanita untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat yang dia pilih untuk dikenakan,” tegasnya.

*
Email: verabebbington@esensi.tv
Editor: Vera Bebbington

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life