Biasanya bir identik dengan minuman yang memabukkan, tapi tidak dengan bir pletok yang satu ini.
Minuman ini berasal dari Betawi alias ibukota Jakarta.
Kenapa bisa tidak memabukkan? Karena terbuat dari rempah seperti jahe dan serai. Ada pula campuran daun pandan yang membuatnya wangi.
Jika ingin warnanya lebih merah, saat merebus, tinggal ditambahkan kayu secang. Tambahan cengkih, kayu manis, kapulaga, dan pala juga biasanya dicampurkan saat membuatnya.
Biasa disajikan panas. Minuman ini cocok diminum di malam hari. Namun, bir pletok modern juga bisa disajikan dingin. Rasanya sangat segar untuk dihirup di siang hari.
Asal usul bir pletok menurut masyarakat betawi yaitu ketika masa penjajahan Belanda, pribumi tidak mau kalah dengan penjajah yang suka meminum Beer.
Karena itu, mereka menciptakan minum sendiri yang fungsinya hampir sama yaitu menghangatkan badan. Kemudian, nama Pletok sendiri digunakan berdasarkan tiga asumsi.
Pertama yaitu bunyi pletok yang keluarlah dari bambu karena hasil pencampuran bahan-bahannya.
Asumsi kedua karena bunyi pletok dari es batu dalam teko berisi bir tersebut, dan terakhir bunyi pletok yang berasal dari kulit secang yang merupakan salah satu bahan minuman ini.
Jadi, penasaran dengan rasanya? silakan mencoba tanpa perlu khawatir akan mabuk.
Jumat (22/12/2022).
Editor: Junita Ariani
Agitamaheswari@esensi.tv