Home » Banyak Disukai Kaum Hawa,  Ini Asal Mula ‘High Heels’

Banyak Disukai Kaum Hawa,  Ini Asal Mula ‘High Heels’

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Sepatu hak tinggi atau high heels menjadi pilihan banyak wanita. Biasanya pilihan sepatu ini didasarkan pada kebutuhan bekerja di perkantoran atau bertemu klien, orang penting, hingga pertemuan penting atau meeting.

Sepatu hak tinggi adalah jenis sepatu dengan bagian tumit berbanding dengan bagian jari kaki, lebih tinggi secara signifikan di atas tanah. Sepatu tersebut dipakai untuk melindungi kaki dari tanah atau menunjang efisiensi berjalan. Sepatu hak tinggi membuat pemakainya menjadi lebih tinggi, dan membuat kaki terlihat lebih panjang.

Ada banyak jenis sepatu hak dalam berbagai warna, bahan, model, dan tinggi. Sepatu hak tinggi telah digunakan dalam berbagai cara untuk mengkomunikasikan kebangsaan, afiliasi profesional, jenis kelamin, dan status sosial.

Menurut beberapa sumber, sepatu hak tinggi telah menjadi pernyataan fashion yang penting sepanjang sejarah di Barat. Di Eropa awal abad ke-17, sepatu hak tinggi adalah tanda maskulinitas dan status sosial yang tinggi. Baru pada akhir abad, tren ini menyebar ke busana wanita.

Pada abad ke-18, sepatu hak tinggi telah terbelah menurut garis gender. Kala itu, sepatu hak tinggi untuk pria berbentuk kotak tebal yang melekat pada sepatu bot berkuda atau sepatu bot pakaian formal yang tinggi.

Baca Juga  Dr Robert Koch Tokoh Besar di Balik Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia, 24 Maret

Sedangkan sepatu hak tinggi wanita berbentuk sempit dan runcing dan sering kali dipasangkan pada sepatu seperti sandal.

Pada abad ke-20, sepatu hak tinggi dengan profil ramping melambangkan feminitas.

Namun, sepatu hak tinggi yang tebal pada sepatu boot atau bakiak masih dapat diterima oleh pria. Sampai tahun 1950-an, hak sepatu biasanya terbuat dari kayu, tetapi dalam beberapa tahun terakhir dibuat dari berbagai bahan termasuk kulit, suede, dan plastik.

Meski terlihat indah dan memesona, mengenakan sepatu hak tinggi dikaitkan dengan risiko cedera yang lebih besar. Seperti nyeri muskuloskeletal, perkembangan kelainan bentuk kaki, dan varises.

Sepatu hak tinggi ini juga disebut-sebut memiliki sejarah panjang sejak zaman Mesir kuno, meski tidak diketahui kapan platform tersebut muncul pertama kali.

Di Mesir kuno, memakai sandal bersol sangat tebal merupakan indikasi status kelas atas. Tukang jagal di Mesir kuno juga meninggikan diri dengan mengenakan sandal hak tinggi untuk mencegah darah mengalir dari kaki mereka. Di Manchu China selama dinasti Qing, sepatu dengan elevasi di tengah sol bukan di tumit, dikenakan oleh wanita yang memiliki status yang lebih tinggi.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life