Home » Banyak Pemilih Muda, Aburizal Bakrie Tekankan Caleg Gunakan Sosial Media

Banyak Pemilih Muda, Aburizal Bakrie Tekankan Caleg Gunakan Sosial Media

by Addinda Zen
2 minutes read
Ilustrasi Kampanye di Sosial Media

ESENSI.TV - JAKARTA

Di era perkembangan digital, kampanye politik kian berjalan beriringan (hybrid). Kampanye sukses perlu sinergi antara media konvensional dan media baru. Penggunaan sosial media oleh dapat meningkatkan visibilitas pelaku kampanye politik atau caleg. Sebagian besar calon pemilih saat ini mengandalkan sosial media untuk mengenal lebih dekat sosok caleg daerahnya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyampaikan, para calon legislatif maupun kader perlu banyak menggunakan sosial media. Ini sejalan dengan banyaknya pemilih dari kalangan muda di Pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan dalam kelas politik YPL Golkar Institute, Senin (28/8).

“Pergunakan medsos sebanyak-banyaknya. Sekarang ini pemilih banyak dari generasi muda bermain dengan medsos seperti tiktok, instagram, dan facebook. Pada pemilih yang muda, idealisme masih ada di benak mereka. Permintaan yang tidak bisa dipenuhi, bisa dipergunakan sosial medianya. Harus bisa menyampaikan pendapat saudara menggunakan sosial media.” ujar Aburizal Bakrie.

Melalui sosial media, para calon pemimpin dapat terhubung langsung dengan publik. Informasi mengenai kekuatan dan kebijakan mereka dapat disebarluaskan melalui sosial media. Ini akan menjadi dorongan masif untuk masyarakat menentukan pilihannya.

Media sosial menjadi media yang dipersonalisasi, Artinya, media sosial dapat dengan mudah menghubungkan calon pemimpin dengan pemilihnya.

Tokoh Politik dan Sosial Media

Kemenangan Barack Obama di tahun 2008 terkenal sebagai contoh nyata pemanfaatan sosial media untuk kampanye politik.

Di Indonesia sendiri, saat ini banyak tokoh politik yang juga aktif menjalin hubungan yang akrab melalui sosial media. Namun, sebagian besar tokoh politik masih menerapkan kampanye hybrid, kampanye yang menggabungkan media konvensional dengan media baru.

Baca Juga  Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Sering Blusukan

Kampanye secara hybrid dapat bermanfaat ditinjau dari beberapa hal. Ketika tampil di berita media konvensional, para tokoh politik akan menjadi pemberitaan di waktu tertentu. Kemudian, para tokoh politik perlu memperluas khalayaknya melalui konten di sosial media. Selain itu, tokoh politik dinilai lebih bebas menyampaikan pendapat di sosial media. Mereka juga cenderung lebih mudah menerima masukan maupun kritik dari khalayak.

Atas hal tersebut, hybrid masih menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menjalankan kampanye politik.

Satu nama besar politik yang akrab di sosial media, yaitu Ridwan Kamil (Kang Emil). Hampir semua pengguna sosial media dari berbagai kalangan akrab dengan konten Kang Emil. Ia berusaha membagikan konten positif yang membangun melalui sosial media. Tidak hanya mengedepankan konten politik, Gubernur Jawa Barat tersebut juga ikut berbaur dengan tren sosial media, sehingga ada kedekatan antara dirinya dengan khalayak.

Tidak hanya tokoh politik, Partai Gerindra juga menjadi salah satu partai yang dikenal oleh pengguna sosial media, khususnya twitter. Pada platform tersebut, partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut kerap menjalin hubungan dengan pengikutnya. Nama Partai Gerindra mudah diingat oleh pengguna sosial media karena keaktifannya.

Sosial media dan segala teknologinya masih akan terus berkembang. Pemanfaatan maksimal di sosial media akan memberikan dampak yang tidak kalah besar.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life