Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 1 September 2023.
Ini artinya, rating utang Indonesia belum naik kelas sejak Desember 2017.
Peringkat utang Indonesia oleh Fitch masuk dalam kategori investment grade sejak 2011 dan meningkat ke peringkat BBB pada Desember 2017.
Seperti diketahui, ada 4 rating untuk investment grade versi Fitch, terendah adalah BBB. Kemudian, di atasnya level A artinya situasi ekonomi dapat mempengaruhi keuangan.
Di atasnya adalah level AA, perekonomian negara ataju perusahaan berkualitas, risikonya sedikit lebih tinggi daripada AAA.
Tertinggi adalah level AAA, yaitu perusahaan atau negara berada di kualitas terbaik, andal dan stabil.
Meski belum juga naik kelas, rating BBB sudah tergolong layak investasi.
Fitch mengatakan keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.
Pada sisi lain, Fitch melihat masih ada sejumlah tantangan yang perlu direspons, yaitu penerimaan Pemerintah yang masih rendah.
Serta beberapa indikator struktural termasuk indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Dari sisi eksternal, sejumlah indikator seperti transaksi berjalan menunjukkan perbaikan dibandingkan sebelum pandemi, meskipun akan kembali ke level normal dalam beberapa tahun ke depan, dengan asumsi bahwa penurunan harga komoditas akan berlanjut.
Menanggapi keputusan Fitch tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menyatakan, “Afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga.
Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik,” jelasnya, dalam keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).
Stabilitas Makroekonomi
Bank sentral, jelasnya, juga merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.”
Pada laporannya, Fitch menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% pada 2023 didukung oleh konsumsi domestik yang solid, di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi China.
Pemilu pada 2024 diperkirakan tidak memengaruhi investasi, bahkan belanja Pemilu partai dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan ke depan.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#Beritaterkini