Home » Cadangan Kian Sedikit, Tambang Bawah Tanah Bakal Jadi Tren

Cadangan Kian Sedikit, Tambang Bawah Tanah Bakal Jadi Tren

by Junita Ariani
2 minutes read
Tren tambang bawah tanah dipresidksi akan semakin banyak di masa mendatang mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan.

ESENSI.TV - JAKARTA

Tambang bawah tanah diprediksi akan menjadi tren di masa mendatang mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan.

Meski berbiaya lebih tinggi dalam kegiatan pertambangan, namun memiliki risiko kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tambang permukaan.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif memprediksi

“Meski memiliki tantangan berupa biaya investasi yang relatif besar, teknologi yang semakin canggih dan ketersediaan sumber daya manusia namun memiliki dampak lingkungan lebh kecil. Dampak lingkungan yang muncul lebih kecil dari tambang permukaan,” kata Irwandy daam keterangannya, dikutip Minggu (24/12/2023).

Dikatakannya, biaya operasi tambang bawah tanah lebih tinggi dikarenakan adanya tambahan biaya untuk ventilasi, penyanggaan, dan sebagainya.

Biaya operasional kira-kira dua kali lebih mahal dibandingkan tambang terbuka. Begitu juga dengan modal/kapital kira-kira 3-4 kali lebih mahal dibandingkan tambang terbuka.

“Biaya penambangan memang lebih besar dari tambang terbuka. Tapi adanya disruption technologies beberapa biaya bisa terpangkas terbuka,” lanjut Irwandy.

Potensi Tambang Sangat Besar

Irwandy mengungkapkan, peluang dan masa depan tambang bawah tanah di Indonesia akan semakin meningkat. Karena berbagai hal antara lain semakin berkurangnya deposit (cebakan) berkadar tinggi pada atau dekat permukaan untuk ditambang.

Baca Juga  Kemendag Musnahkan 166 Ton Barang Impor Ilegal Senilai Rp21 Miliar

Dengan kata lain, kata dia, bertambahnya kedalaman deposit akan menyulitkan bila ditambang dengan sistem terbuka.

Karena terbatas oleh Stripping Ratio dan ditemukannya teknologi baru dalam peralatan Tambang Bawah Tanah.

Irwandy mengatakan, potensi tambang batubara bawah tanah di Indonesia masih sangat besar. Misalnya di Barito dan Asam-Asam Basins dengan 6 Block yang ada potensi, terdapat didalamnya 530.711 MTon.

Di Kutai dan Tarakan Basins dari 13 Block yang ada terdapat potensi 12,344.515 MTon. Dan, di South Sumatera Basins dari 20 Block yang ada terdapat potensi total 20,658.330 MTon batubara.

Menurut Irwandy, PT Sumber Daya Energi (SDE) baru saja meresmikan produksi pertama tambang bawah tanah. Selain itu, terdapat 15 perusahaan tambang batubara bawah tanah lainnya di Indonesia.

Antara lain, CV Air Mata Emas dan PT Nusa Alam Lestari di Sumatera Barat, PT Merge Mining Industri Kalimantan Selatan dan PT Kusuma Raya Utama di Bengkulu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life