Home » Dari Bahan Kulit Hingga Pakai Microchip, Ini Dia Asal Usul Sepatu Bola

Dari Bahan Kulit Hingga Pakai Microchip, Ini Dia Asal Usul Sepatu Bola

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
sepatu bole

ESENSI.TV - JAKARTA

Bisnis sepatu bola menjadi industri tersendiri di luar pertandingan sepak bola. Perkembangan teknologi dan desain terus memunculkan jenis-jenis sepatu bola, baik untuk kebutuhan pemain bola profesional maupun pencipta fesyen dan sepak bola.

Bahkan, perkembangan teknologi laser juga telah dimanfaatkan untuk menciptakan desain terbaik sepatu sepak bola agar dapat disesuaikan dengan bentuk dan ukuran kaki seseorang. Football History dalam situs resminya menyebutkan teknologi laser ini menjadi tren populer di kalangan pesepakbola profesional.

Tidak cukup sampai disitu, personalisasi juga merupakan pilihan populer saat ini. Para profesional sekarang memilih untuk mencantumkan nama mereka dan terkadang nomor punggung mereka di sepatu bola miliknya.

Bagian Stud yang menjadi bagian krusial dari sepatu bola juga terus diperbarui menjadi lebih seperti bilah untuk cengkeraman yang lebih kuat di lapangan, baiksoft ground (SG), firm ground (FG), hard ground (HG) dan artificial grass (AG).29

Penggunaan teknologi semakin masif, seiring dengan semakin populernya olahraga sepak bola. Saat ini, bahkan telah ada penggunaan microchip dan alat pelacak terkomputerisasi yang ditempatkan di sepatu dan memungkinkan pemain untuk melacak pergerakan dan performa mereka baik di komputer atau di ponsel pintar.

Berbagai perusahaan sepatu terus meluncurkan hasil desain terbarunya. Namun, tahukah kamu bahwa sepatu bola baru digunakan tahun 1891?

Sepatu sepak bola disebut juga cleat atau sepatu bola adalah alas kaki khusus yang dipakai saat bermain sepak bola (soccer). Sebelum tahun 1891, belum ada sepatu khusus bola. Para pencinta sepak bola bermain dengan memamai sepatu bot kerja.

Kebiasaan ini tidak bertahan lama karena para pemain sulit untuk bermanuver karena sepatu berat di kaki. Sepatu bot kulit jelas tidak dirancang untuk orang berlari atau menendang bola. Sepatu bot juga bertekstur keras, sehingga mudah menyebabkan cedera setiap kali satu pemain secara tidak sengaja menendang orang lain.

Baca Juga  Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional yang Diperingati Setiap 21 Februari

Sekitar tahun 1891 muncul desain sepatu bola yang masih menggunakan palang atau kancing kecil pada sepatu. Sejak saat itu, sepatu bola terus berevolusi. Awalnya, sepatu bot kerja diganti dengan sepatu bola asli yang dirancang dengan kulit agar tampil lebih baik dalam olahraga.

Sepatu terbuat dari kulit tebal dan masih cukup berat atau sekitar 0,5 kg kering dan lebih berat jika basah. Para pemain bola juga mengikat pergelangan kaki untuk perlindungan yang lebih baik. Inilah awal dari sepatu bola modern yang dikenal sekarang.

Dalam perjalanannya, Perang Dunia dan akibatnya menyisakan sedikit bahan untuk desain sepatu baru karena banyak daya dan energi yang terkuras untuk perang. Permintaan akan sepatu bot yang diperbarui untuk sepatu bola tidak ada.

Namun, setelah Perang Dunia II, para promotor dan pemain kembali tertarik pada olahraga dan alas kaki. Saat ini, sepatu bola mulai berubah secara nyata. Teknologi dan penelitian baru memungkinkan pengembang membuat sepatu bot fleksibel yang jauh lebih ringan di kaki.

Pada tahun 1950-an, Adidas memperkenalkan sepatu sepak bola mereka sendiri yang dilengkapi dengan kancing sekrup yang dapat dipertukarkan. Kancingnya terbuat dari karet atau plastik dan dibuat khusus untuk digunakan dalam cuaca atau kondisi lapangan yang berbeda.

Dengan ada fleksibilitas ini, pemain sepak bola tidak lagi harus memiliki dua pasang sepatu yang berbeda, mereka dapat menggunakan satu sepatu bot dengan kancing yang dapat diganti.

Seiring waktu, sepatu bola menjadi lebih ringan, tetapi perubahan nyata terjadi pada desainnya. Sepanjang tahun-tahun awal hingga pertengahan 1900-an, sepatu bot hanya berwarna hitam, tetapi sekitar tahun 1970-an para desainer mulai bereksperimen dengan warna yang berbeda.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life