Home » Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia, Serangga Penekan Angka DBD

Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia, Serangga Penekan Angka DBD

by Administrator Esensi
2 minutes read
nyamuk wolbachia

ESENSI.TV - JAKARTA

Baru – baru ini dunia maya di hebohnya dengan adanya pelepasan nyamuk Wolbachia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan penyakit deman berdarah dengue (DBD) di lima kota Indonesia.

Dilansir dari Kemenkes, Lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia itu adalah Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).

Kemenkes menyatakan penyebaran nyamuk Wolbachia ke lima kota itu diatur lewat Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).

Dari beredarnya info tentang nyamuk Wolbachia ini, sebenarnya apa ya fakta-fakta dibalik nyamuk tersebut?

Fakta – Fakta Nyamuk Wolbachia

1. Bikin nyamuk aedes aegypti mandul

Nyamuk Wolbachia disebut mampu membuat nyamuk aedes aegypti menjadi mandul dan tidak menularkan penyakit DBD. Dengan demikian, orang yang terjangkit DBD nantinya akan jauh berkurang. Oleh sebab itu Kemenkes tidak ingin manusia menjadi kelinci percobaan.

2. Terbukti turunkan DBD

Kemenkes mengungkap nyamuk Wolbachia untuk menurunkan penyebaran DBD sudah terbukti di sembilan negara. Negara yang dimaksud yakni Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksico, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.

Baca Juga  Menanti Revisi PP 1/2019 Biar Cadangan Devisa Tumbuh Sejalan Dengan Ekspor

3. Bukan rekayasa genetik

Kemenkes mengatakan nyamuk Wolbachia didapatkan secara alami tanpa ada rekayasa genetik. Wolbachia merupakan bakteri alamiah pada serangga yang ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain. Oleh sebab itu Kemenkes tidak ingin manusia menjadi kelinci percobaan.

4. Diteliti sejak 2011

Efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melalui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).

5. Sosialisasi di kota penyebaran nyamuk Wolbachia

Salah satu kota yang menjadi proyek pilot penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD adalah Semarang.  Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan sosialisasi terkait dengan Wolbachia, dengan wilayah utama yang mendapatkan sosialisasi dari Dinkes Semarang adalah zona yang banyak kasus DBD.

Editor : Firda / Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life