Gempa mengguncang wilayah barat Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) waktu setempat. Korban meninggal dilaporkan sebanyak 2.445 orang dan korban luka-luka lebih dari 2.000 orang.
Menurut US Geological Survey (USGS) gempa berkekuatan 6,3 magnitude melanda wilayah barat Afghanistan dengan jarak 35 km barat laut Kota Herat.
Juru bicara Kementerian Kebencanaan Afghanistan, Mullah Janan Sayeeq mengatakan sekitar 1.320 rumah rusak atau hancur.
Penemuan korban tewas akibat bencana gempa besar yang melanda Afghanistan barat terus meningkat. Operasi penyelamatan terus meluas ke desa-desa yang terkena dampak, kata badan-badan PBB pada Minggu.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitra kami di Afghanistan sedang berkoordinasi dengan otoritas de facto untuk segera menilai kebutuhan dan memberikan bantuan darurat,” kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric, dalam laman resmi PBB, Senin (9/10/2023).
Badan-badan PBB, mitra, dan otoritas de facto terus melakukan operasi darurat.
Penilaian awal menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang terjadi 40 kilometer sebelah barat Herat pada hari Sabtu menyebabkan kematian di delapan desa, menurut kantor kemanusiaan PBB (OCHA).
Untuk mendukung respons yang sedang berlangsung, Koordinator Kemanusiaan PBB menyetujui alokasi cadangan darurat sebesar USD5 juta dari Dana Kemanusiaan Afghanistan, yang akan diluncurkan dan diproses sepenuhnya oleh OCHA dalam waktu 24 jam dengan mitra yang memenuhi syarat dapat memanfaatkan dana hibah mereka mulai tanggal 9 Oktober.
Bantuan Kemanusiaan
Di lapangan, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengerahkan lebih banyak tim untuk bergabung dalam upaya kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Badan tersebut mengirimkan 10.000 perlengkapan kebersihan, 5.000 perlengkapan keluarga, 1.500 set pakaian musim dingin, selimut, 1.000 terpal, dan perlengkapan dasar rumah tangga, yang akan melengkapi dukungan yang diberikan oleh badan dan mitra PBB lainnya.
“Bersama dengan mitra kami, kami akan melakukan segala upaya untuk memberikan bantuan cepat kepada mereka yang terkena dampak,” kata Fran Equiza, Perwakilan UNICEF di Afghanistan.
Korban luka dirawat di fasilitas kesehatan terdekat, dengan obat-obatan darurat disediakan oleh UNICEF dan mitranya.
Bekerja sama dengan otoritas de facto, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Program Pangan Dunia (WFP), dan mitra mengirimkan tim penilai darurat sebagai bagian dari respons awal.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
#beritaterkini
#beritaviral