Home » IHSG Berakhir Turun 0,48% ke Level 6.839 Selasa 31 Januari

IHSG Berakhir Turun 0,48% ke Level 6.839 Selasa 31 Januari

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi transaksi saham. Foto: Image by jcomp on Freepik

ESENSI.TV - JAKARTA

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup di zona merah setelah melemah sebesar 0,48 persen atau 33,13 poin ke posisi 6.839 pada perdagangan hari ini, Selasa (31/1/2023).

Sejak di buka di posisi 6.872 tadi pagi, IHSG sudah bergerak di sekitar 6.827 dan sempat menguat ke posisi 6.880 dan menjadi posisi tertinggi, tetapi turun kembali ke teritori negatif.

Total nilai transaksi Rp12,19 triliun, volume perdagangan 18,74 miliar unit saham dan frekuensi kegiatan jual beli saham sebanyak 1,24 juta kali.

Saham sebanyak 287 emiten menjadi pemberat IHSG hari ini, sehingga terperosok ke teritori negatif, sejak awal transaksi.

Saham dari 232 emiten menguat dan menjadi penahan pelemahan IHSG agar tidak merosot lebih dalam, sedangkan saham 193 emiten stagnan.

Sebelumnya, Arga Samudro, Ekonomi Senior Samuel Sakuritas, dalam Daily Economic and Fixed Income Report, menyebutkan sentimen yang menggerakkan harga saham hari ini, antara lain kebijakan moneter Bank Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo diyakini akan fokus mengelola nilai tukar rupiah dan inflasi sepanjang tahun 2023.

Inflasi dinilai masih di bawah kendali, sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan, meskipun BI menerapkan kebijakan makroprudensial.

Baca Juga  Produk China, Jepang dan Thailand Masih Banjiri Pasar Indonesia

IHSG dan Rupiah Digital

Bank sentral juga akan menerbitkaan konsep mata uang rupiah digital pada Juli tahun ini.

Imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun akan berkisar di 6,75%-6,79% hari ini. Sedangkan, nilai tukar Rupiah diperkirakan menyentuh level Rp15.000 per dolar AS pekan ini.

Sementara itu, bursa global diprediksi akan menguat menantikan pengumuman suku bunga bank sentral AS pekan ini.

Bursa berjangka dengan jelas mengekspektasikan bahwa The Fed akan mengurangi angka kenaikan suku bunga acuan.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed diperkirakan hanya sebesar 25 basis poin karena laju inflasi ternyata lebih rendah dari prediksi.

Pertemuan bank sentral di negara lain, seperti di Jepang dan Eropa, diyakini juga akan mengumumkan informasi yang disukai pelaku pasar.

Dari pasar surat utang, dia mengatakan pelaku pasar mencermati dan menantikan momentum yang tepat untuk masuk pasar surat utang negara.

Pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan melambat menjadi 0,5% tahun 2022 dibandingan tahun 2011 yang tumbuh sebesar 1,3%.*

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life