Home » Pemerintah Optimis Target Produksi Awal Baterai Mobil Listrik 2024 Tercapai

Pemerintah Optimis Target Produksi Awal Baterai Mobil Listrik 2024 Tercapai

by Junita Ariani
2 minutes read
bahlil

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimis jika target produksi perdana baterai mobil listrik tahun 2024 dapat tercapai seiring dengan terbangunnya ekosistem mobil listrik tersebut.

“Tadi kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan dan direncanakan pada 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di awal semester pertama 2024 dari (pabrik) yang dibangun oleh LG di Karawang,” kata Bahlil di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Jumat, dikutip dari antaranews.com, Jumat (13/1/2024).

Bahlil menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas (ratas) mengenai pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Bahlil juga mengatakan bahwa ekosistem dari hulu ke hilir antara CATL dan LG sudah mulai melakukan konstruksi pada tahun ini.

Sebelumnya, perusahaan asal China Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) diketahui telah menggandeng PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun pabrik baterai senilai 5,97 miliar dolar AS atau Rp85,77 triliun di Maluku Utara.

CATL merupakan merupakan produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia dengan pangsa pasar 32,6 persen untuk baterai lithium-ion.

CATL bersama Antam dan IBC akan membangun proyek yang mencakup mulai dari penambangan nikel hingga bahan baterai, daur ulang, dan pabrik baterai mobil listrik dan motor listrik.

“Ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada ‘green energy’ dan ‘green industry’,” ungkap Bahlil.

Bahlil juga mengatakan, pemerintah sedang mengatur formulasi mengenai kemudahan apa paling pantas dan kompetitif bagi investor agar dapat mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga  Mercedes-Benz Siap Bangun 10 Ribu Titik Pengisian Daya Mobil Listrik

“Jadi ke depan yang kita bangun adalah ekositem pembangunan EV (electronic vehichle) dan motor itu rata-rata penciptaan lapangan pekerjaan karena hari ini kita tahu beberapa negara lain seperti Thailand banyak sekali memberikan ‘sweetener’ yang merangsang untuk industrinya dibangun dalam negara mereka. Indonesia tidak boleh kalah,” tambah Bahlil.

Apalagi Indonesia mempunyai pasar yang besar.

“Jangan sampai pasar kita dilakukan penetrasinya dengan produk-produk dari luar negeri. Kita harus jaga dan kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor,” ujarnya.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Pemerintah telah menetapkan peta jalan (roadmap) pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN).

Pemerintah menargetkan produksi BEV pada tahun 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda 4 atau lebih, serta 2,45 juta unit untuk roda 2 sedangkan untuk pembelian kendaraan listrik untuk roda 4 akan mencapai 132.983 unit dan untuk kendaraan listrik roda 2 akan mencapai 398.530 unit.

Selain itu, dalam rangka mendorong industrialisasi BEV, pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen BEV, seperti pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen (PP No 74/2021), pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor (BBN-KB) sebesar 0 persen untuk KBLBB di Pemprov DKI Jakarta (Pergub No 3/2020). *

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life