Home » Ini 4 Pemicu Penyalahgunaan Narkoba yang Harus Kamu Waspadai

Ini 4 Pemicu Penyalahgunaan Narkoba yang Harus Kamu Waspadai

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi narkotika. Foto: Image by Racool_studio on Freepik

ESENSI.TV - JAKARTA

Penyalahgunaan narkoba atau narkotika dan obat berbahaya kerap dilakukan untuk tujuan menciptakan efek yang menyenangkan pada otak, bukan lagi untuk menyembuhkan penyakit.

Terdapat lebih dari 190 juta pengguna narkoba di seluruh dunia dan permasalahan ini meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan dewasa muda di bawah usia 30 tahun.

Dr Ananya Mandal dalam News Medical Life Sciences dikutip Senin (25/9/2023) menyebutkan selain kerusakan tubuh jangka panjang akibat penyalahgunaan narkoba, pecandu narkoba pengguna jarum suntik juga berisiko tertular infeksi HIV dan hepatitis B dan C.

  1. Alasan penggunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba biasanya merupakan obat psikoaktif yang digunakan oleh orang-orang karena berbagai alasan berbeda yang mungkin termasuk:

Rasa ingin tahu dan tekanan teman sebaya, terutama di kalangan anak sekolah dan dewasa muda.

Penggunaan obat resep yang awalnya ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit mungkin telah berubah menjadi penggunaan rekreasional dan menjadi kecanduan.

Bahan kimia dapat digunakan sebagai bagian dari praktik atau ritual keagamaan. Ada juga dikonsumsi untuk tujuan  rekreasi.

Sebagain oran lagi menganggap sebagai sarana memperoleh inspirasi kreatif.

2. Kategori obat

Penyalahgunaan narkoba terbagi dalam tiga kelompok dan ini termasuk:

Depresan. Obat ini menyebabkan depresi pada kemampuan otak dan contohnya termasuk obat tidur (barbiturat) dan heroin.

Stimulan. Ini menyebabkan rangsangan pada otak, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan aktivitas.

Denyut jantung yang cepat, pupil yang membesar, peningkatan tekanan darah, mual atau muntah dan perubahan perilaku seperti agitasi, dan gangguan penilaian juga dapat terjadi.

Dalam kasus yang parah, mungkin terjadi psikosis delusional yang dapat terjadi akibat penggunaan kokain dan amfetamin.

Halusinogen. Obat ini menyebabkan halusinasi dan perasaan terpisah dari diri sendiri “di luar dunia ini”.

Baca Juga  Sejarah dan Tokoh Hari Hak Konsumen Sedunia, 15 Maret

Halusinogen dapat menyebabkan persepsi sensorik terdistorsi, delusi, paranoia, dan bahkan depresi. Contohnya termasuk ekstasi, mescaline dan LSD.

Contoh obatnya adalah alkohol, tembakau, kokain dari koka, opium dan opioid dari tanaman opium, Hashish atau ganja dari ganja, narkoba sintetik seperti heroin, ekstasi dan LSD.

3. Administrasi cara konsumsi obat

Cara pemberian obat yang disalahgunakan ada beberapa macam.

Antara lain secara oral dalam bentuk pil, secara intravena dalam bentuk suntikan, dengan cara menghirup zat dalam bentuk asap atau dengan menghirup zat tersebut agar terserap ke dalam pembuluh darah dari hidung.

4. Epidemiologi penyalahgunaan narkoba

Ganja, ganja dan ganja adalah obat-obatan yang paling banyak disalahgunakan di dunia. Sekitar 141 juta orang di seluruh dunia mengonsumsi ganja.

Penggunaan stimulan seperti amfetamin dan ekstasi juga tersebar luas, dengan hampir 30 juta orang menyalahgunakan obat-obatan tersebut.

Kokain digunakan oleh sekitar 13 juta orang di seluruh dunia, dengan jumlah pengguna tertinggi di Amerika Serikat.

Penyalahgunaan heroin dan opioid lainnya lebih jarang terjadi dibandingkan dengan narkoba lain dan dialami oleh sekitar 8 juta orang di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara dan Barat Daya serta Eropa.

Penyalahgunaan narkoba terjadi pada berbagai kelompok umur dan individu dari hampir semua lapisan masyarakat dan strata sosial ekonomi.

Namun, laki-laki lebih besar kemungkinannya untuk menyalahgunakan narkoba dibandingkan perempuan, orang yang lajang lebih besar kemungkinannya dibandingkan orang yang sudah menikah, dan penduduk perkotaan lebih besar kemungkinannya dibandingkan penduduk pedesaan.

Narapidana, anak jalanan dan individu muda juga lebih mungkin menyalahgunakan narkoba.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life