Home » Israel Tuding UNWRA Sekongkol Dengan Hamas, Donatur Besar Hentikan Sementara Bantuan ke Gaza

Israel Tuding UNWRA Sekongkol Dengan Hamas, Donatur Besar Hentikan Sementara Bantuan ke Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Warga antree makanan di Rafah, bagian selatan Gaza, belum lama ini. Foto: UNICEF/Abed Zagout

ESENSI.TV - JAKARTA

Beberapa donor besar telah menghentikan pendanaan ke Gaza, sambil menunggu penyelidikan atas tuduhan Israel akhir pekan lalu bahwa 12 dari 30.000 staf UNRWA berkolusi dengan Hamas dalam serangan tanggal 7 Oktober yang menyebabkan 1.200 warga Israel tewas dan 250 orang disandera.

UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) adalah Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. UNRWA mendistribusikan bantuan makanan kepada 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza.

Donor utama, termasuk Amerika Serikat, Kanada dan Jerman, mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA selama penyelidikan berlangsung.

Menurut catatan UNRWA pada tahun 2022, Amerika Serikat adalah donor terbesar, menyumbang hampir US$344 juta, atau sekitar sepertiga dari anggaran operasional tahunan badan tersebut.

Menyusul pemberitaan media mengenai pengumuman Washington untuk menahan sekitar $1 juta saat ini dan menangguhkan pendanaan sampai penyelidikan selesai, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield berbicara kepada wartawan di luar Dewan Keamanan pada hari Selasa.

Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan kondisi ini menyebabkan warga sipil di Gaza yang menderita, membutuhkan dukungan terus-menerus dari semua orang.

“Pekerjaan kemanusiaan penting yang dilakukan PBB tidak hanya di Gaza, tetapi juga di kawasan ini, perlu didukung. Nyawa masyarakat bergantung padanya,” jelasnya, kepada wartawan pada Pengarahan Siang Hari di Markas Besar PBB di New York,  Selasa (30/1/2024).

“Sementara kami menangani permasalahan ini dengan sangat aktif, upaya kemanusiaan perlu terus dilakukan,” kata Stéphane Dujarric.

Sekretaris Jenderal PBB akan bertemu dengan 35 Negara Anggota dan Uni Eropa untuk membahas UNRWA, memberikan penjelasan singkat mengenai tuduhan tersebut dan mendengarkan kekhawatiran mereka.

Baca Juga  Hamas Terima Tawaran Gencatan Senjata, Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah

PBB tidak bekerja dengan Hamas

Menekankan bahwa setiap tahun, UNRWA membagikan kepada Israel dan Otoritas Palestina daftar stafnya untuk Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yordania dan Suriah, Dujarric mengatakan “tidak ada kekhawatiran” yang diajukan oleh keduanya.

“UNRWA tidak bekerja dengan Hamas,” katanya. “Kami memiliki kontak operasional dengan otoritas de facto seperti di negara lain.”

PBB belum menerima laporan tertulis apa pun langsung dari Israel mengenai tuduhan tersebut, katanya. Sementara itu, penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan dan PBB telah memecat beberapa staf badan tersebut yang terlibat dalam tuduhan tersebut. Laporan media menunjukkan bahwa dua tersangka tewas.

“Tujuan kami adalah gencatan senjata kemanusiaan, peningkatan volume dan kualitas bantuan, dan solusi politik yang akan membawa kita kembali ke solusi dua negara,” kata Juru Bicara PBB.

Dengan lebih dari 26.000 orang tewas dan perang, semakin menambah penderitaan warga sipil di Gaza yang terjebak di antara pihak-pihak yang bertikai, kekhawatiran di lapangan semakin meningkat.

Dujarric mengatakan badan koordinasi kemanusiaan PBB, OCHA, melaporkan bahwa Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru di bagian barat Kota Gaza, yang merupakan rumah bagi 300.000 warga sipil sebelum krisis dimulai.

Adapun UNRWA, yang bertugas melayani lebih dari 2,2 juta warga Palestina di Gaza, pekerjaannya akan terpengaruh, katanya.

“Situasi keuangan akan sangat berbahaya setelah bulan Februari,” kata Dujarric.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitipulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life