Warga Jakarta mengeluhkan banjir yang masih saja terjadi pada sejumlah kawasan di Jakarta karena telah mengganggu aktivitas sehari-hari, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Namun, keluhan masyarakat tidak hanya pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dinilai tidak dapat menyelesaikan masalah banjir, tetapi juga Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PSI yang saat masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI, saat ini dinilai bungkam dengan masalah banjir di Jakarta.
“Sejak Heru jadi PJ Gubernur Jakarta, PSI seakan BISU dan TULI,” tulis Jhon Sitorus dalam akun treadnya @Miduk17, dikutip Senin (5/4/2024).
“Masalah utama, salah satunya BANJIR di Jakarta dulu selalu digonggongi setiap hari, sekarang diendus pun enggak,” sambungnya.
“Padahal, banjirnya masih ada bahkan penangananannya makin BOBROK, warga makin KELELEP, komunikasinya malah suka NYELENEH”.
“Padahal, mereka punya kader yang jadi anggota DPRD Jakarta. Bukankah tugas anggota DPRD itu untuk mengevaluasi eksekutif? Bukan?”.
“Oh iya maap titipan presiden, anaknya ketum mereka, lupa,” sambungnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pekan ini melaporkan banjir di sejumlah wilayah akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Rabu (3/4/2024).
Hingga Kamis (4/4/2024) pukul 04.00 WIB, tercatat ada 40 keluarga dan lima ruas jalan yang terdampak banjir.
Hujan deras menyebabkan menyebabkan kenaikan status Pos Pantau Pesanggrahan menjadi Siaga 3 (Waspada).
Kemudian, Pos Pantau Sunter Hulu menjadi Siaga 2 (Siaga), dan Pos Pantau Sunter Hulu naik menjadi Siaga 1 (BAHAYA) pada pukul 19.00 WIB.
Status Pos Pantau Angke Hulu menjadi Siaga 3 (Waspada), Pintu Air Manggarai menjadi Siaga 3 (Waspada) dan Pintu Air Karet menjadi Siaga 3 (Waspada), serta menyebabkan terjadinya genangan di wilayah DKI Jakarta.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu