Home » Kinerja Keuangan Perusahaan Membaik, BI Prediksi Kredit Tumbuh 9%-11% Tahun Ini

Kinerja Keuangan Perusahaan Membaik, BI Prediksi Kredit Tumbuh 9%-11% Tahun Ini

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi kredit. Foto: dok

ESENSI.TV - JAKARTA

Bank Indonesia mempertahakan prediksi pertumbuhan kredit pada 2023 di kisaran 9%-11% dibandingkan realisasi pertumbuhan pinjaman yang disalurkan bank tahun 2022 lalu.

Dalam risalah hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia periode Oktober, bank sentral menyebutkan intermediasi perbankan terus melanjutkan perbaikan.

Kredit perbankan pada September 2023 tumbuh 8,96% (yoy), didukung oleh appetite bank yang masih longgar dan mulai meningkatnya permintaan pembiayaan, sejalan dengan kinerja korporasi yang masih tumbuh baik.

Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, dan Jasa Sosial. Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,69% (yoy) pada September 2023.

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,34% (yoy), antara lain didukung oleh penyaluran KUR yang semakin meningkat.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di seluruh Indonesia.

Otoritas moneter juga akan memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusif, dan ekonomi hijau.

“Dengan memerhatikan perkembangan tersebut, prospek pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan tetap di kisaran 9-11% dan meningkat pada 2024,” tulis Bank Indonesia seperti dikutip Minggu (22/10/2023).

Baca Juga  Bank Indonesia Catat Uang Beredar Rp8.363,2 Triliun di Agustus 2023

Dana Pihak Ketiga

Pada September 2023 rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 25,83%. Perkembangan likuiditas tersebut berdampak positif terhadap perkembangan suku bunga perbankan.

Di mana suku bunga deposito perbankan jangka waktu 1 bulan dan suku bunga kredit pada September 2023 masing-masing terjaga pada 4,28% dan 9,36%.

Likuiditas perbankan yang tetap memadai juga didukung oleh implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang efektif berlaku pada 1 Oktober 2023, dengan besaran insentif maksimum 4%.

Pada awal implementasinya (per 5 Oktober 2023), KLM telah memberikan tambahan likuiditas pada 120 bank sebesar Rp28,79 triliun, dari Rp108,15 triliun menjadi sebesar Rp136,94 triliun.

Tambahan likuiditas tersebut diprakirakan akan semakin meningkat ke depan, sejalan dengan peningkatan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus kebijakan.

Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life