Home » Korsel Tawarkan Kerja Sama Pemantauan Air Tanah, Diambil Nggak Nih?

Korsel Tawarkan Kerja Sama Pemantauan Air Tanah, Diambil Nggak Nih?

by Ale Luna
2 minutes read
Korsel Tawarkan Kerja Sama Pemantauan Air Tanah, Diambil Nggak Nih?/ESDM

ESENSI.TV - JAKARTA

Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Clean Groundwater Tech Inc. menawarkan kerja sama teknologi pemantauan air tanah dengan pemerintah Indonesia.

Perusahaan tersebut mengajak Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) dengan tingkat akurasi sangat tinggi untuk memantau air tanah.

Adapun selama ini BKAT melakukan pemantauan air tanah di wilayah Cekungan Air Tanah Jakarta menggunakan alat telemetri dengan teknologi sensor pressure.

Kepala BKAT Taat Setiawan mengatakan bahwa saat ini teknologi yang diterapkan pada sumur pantau di Indonesia masih menggunakan telemetri dengan sensor preassure untuk membaca posisi kedalaman muka air tanah dan alat tersebut memiliki kekurangan dalam keakuratan pembacaan data.

“Kelemahan dari alat tersebut akurasinya sangat terpengaruh oleh endapan yang terakumulasi pada sumur pantau sehingga akan mempengaruhi pembacaan posisi muka air tanah,” kata Taat dalam keterangannya, dilansir laman resmi www.esdm.go.id, Jumat (21/7).

Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi pertemuan serta peluang kerja sama yang diinisiasi oleh Clean Groundwater Tech Inc yang dipimpin oleh peneliti Korea Institute of Geoscience (KIGAM), Raphael Yoon tersebut.

“Pada pertemuan tersebut dilakukan presentasi dan uji coba produk hasil inovasi teknologi pemantauan air tanah menggunakan teknologi LiDAR dengan tingkat akurasi sangat tinggi,” ujar dia.

Melalui kunjungan tersebut, Balai Konservasi Air Tanah mendapatkan wawasan dalam aplikasi teknologi pemantauan air tanah yang saat ini sangat dibutuhkan di Indonesia.

Baca Juga  Menag: Realisasi Anggaran Operasional Ibadah Haji 93,13%

“Balai Konservasi Air Tanah sangat berterima kasih atas kunjungan tersebut. Pengembangan teknologi pemantauan air tanah berbasis telemetri tersebut sebagai salah satu instrumen vital untuk kegiatan konservasi air tanah dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan terkait air tanah,” katanya.

Selain menggunakan sensor pressure, BKAT juga telah mengembangkan teknologi pemantaun air tanah dengan menggunakan non contacting water level sensor dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic untuk mendapatkan posisi kedalaman muka air tanah dan belum pernah menggunakan teknologi LiDAR.

Karena itu, Taat berharap dengan kerja sama teknologi yang ditawarkan Clean Groundwater Inc. Korea ini akan dapat membantu BKAT dalam memantau air tanah dengan lebih akurat dan presisi lagi.

LiDAR sendiri merupakan sebuah teknologi peraba jarak jauh optik (penginderaan jauh) yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan/atau informasi lain dari target yang jauh.

Di Indonesia teknologi LiDAR belum pernah diterapkan pada sumur pantau untuk memantau air tanah, biasanya LiDAR digunakan untuk mendeteksi objek di darat dan perairan dengan menggunakan pesawat atau drone untuk mendukung berbagai analisis seperti elevasi topografi, distribusi sumber daya mineral, memantau kemiringan lereng, kelautan dan lain sebagainya.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life