Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, ada 150 ribu amunisi yang terbakar di gudang nomor 6 di Gudmurah, Kabupaten Bogor. Lebih lanjut, ia juga bersyukur kejadian itu tidak menelan korban jiwa. Jenderal Maruli menyebut, pihaknya akan kembali mengevaluasi kejadian ini.
“Secara persyaratan penyimpanan barang berbahayanya kita bersyukur sampai dengan saat ini. Walaupun sekitar 150 ribu amunisi yang ada dalam gudang itu sampai sekarang tidak ada korban. Tapi, secara penyimpanan kita akan evaluasi kembali,” kata Maruli dalam konferensi pers Minggu (31/3).
Maruli juga menyampaikan permintaan maaf atas kebakaran gudang amunisi di wilayah TNI itu. Ia menjelaskan, sebenarnya gudang akan didisposal dan cukup riskan untuk mengelola gudang.
“Pertama mengucapkan permohonan maaf masyarakat sekitar khususnya, atas kejadian ini. Jadi sebetulnya ini gudang untuk penyimpanan amunisi-amunisi yang akan didisposal. Jadi memang ini cukup riskan mengelola gudang seperti ini,” katanya.
Pemicu Kebakaran Gudang
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan, dugaan pemicu kebakaran lantaran amunisi yang sudah kedaluwarsa. Ia menyebut, amunisi yang expired menjadi lebih mudah sensitif terbakar dan labil. Sehingga, akan lebih aman untuk melakukan penyimpanan di bawah tanah dan jauh dari pemukiman masyarakat.
“Ya memang kalau sudah expired itu relatif sensitif dia, labil. Dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak. Makanya kita punya SOP penggudangannya itu, di bawah tanah gitu ya. Jadi di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak. itu SOP kita. P.enyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari pemukiman masyarakat,” ujar Agus.
Editor: Raja H. Napitupulu