Home » Lamhot Sinaga: Bahlil Jangan Jadi Gulma Alias Tanaman Pengganggu Bagi Golkar

Lamhot Sinaga: Bahlil Jangan Jadi Gulma Alias Tanaman Pengganggu Bagi Golkar

Bahlil Diminta Sampaikan Pernyataan Perbaikan Soal Kinerja Golkar

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Lamhot Sinaga. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Lamhot Sinaga meminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tidak menjadi tumbuhan pengganggu atau gulma bagi Partai Golongan Karya.

Dia mengatakan sebagai kader partai, Bahlil tentunya tumbuh bersama dengan kader partai lain untuk membagun Golkar bertahan menjadi partai besar di Tanah Air.

Namun, di saat tumbuh bersama, saat ini ada kecenderungan Bahlih justeru ingin menghambat perkembangan Golkar, seperti layaknya gulma.

Dia mencontohkan ilalang adalah gulma yang tumbuh di antara tanaman gandung. Menyerap nutrisi dari lahan yang sama, menunjukkan rupa yang sama, tetapi ternyata memilik tujuan berbeda.

Bahkan, jelasnya, ilalang tersebut ingin merebut lahan gandum tersebut dan menguasai nutrisi.

Hal ini disampaikanya merespons pernyataan Bahlil pekan ini yang menyebutkan bahwa kinerja Golkar menurun dan ingin menjadi Ketum di tengah fokus Golkar menghadapi Pemilu 2024.

Golkar Akan Cabut Gulma

Secara tegas, Lamhot Sinaga mengatakan Golkar dipastikan tidak akan membiarkan ada ilalang tumbuh di ladang gandum.

“Percayalah, kami akan mencabut ilalang pengganggu ini walau tidak harus buru-buru. Sebab, mungkin saja akar ilalang ini menyangkut di akar gandum,” tutur Lamhot dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/7/2023).

Sebelumnya, dalam pertemuan terbuka dengan sejulah pemred media, Bahlil Lahadalia menyatakan menyatakan siap maju menjadi Ketum Golkar jelang pemilihan legislatif dan presiden.

Baca Juga  Ungkap Program Bersama Prabowo, Gibran: Kita Dukung Anak Muda

Menurut Lamhot, pernyataan Bahlil yang siap maju menjadi Ketum Golkar memiliki berbagai makna.

Pertama, dia menilai lebih baik dibandingkkan kepemimpinan Golkar saat ini.

Kedua, menyatakan kinerja Golkar menurun, tanpa data valid. Padahal, kenyataannya dari berbagai suvei Golkar selalu masuk 3 besar partai terbesar di Indonesia.

Bahkan survei Litbang Kompas terakhir menunjukkan dari sisi popularitas, Golkara adalah partai paling populer tahun 2023.

Ketiga, ada sinyal kuat yang ditunjukkan Bahlil untuk memaksa dan membawa Golkar untuk mendukung calon presiden (capres) tertentu.

Padahal, Golkar sendiri tengah membentuk koalisi sendiri atau berkoalisi dengan partai yang memposisikan Airlangga sebagai penerima mandat musyawarah nasional (munas) untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

Di sisi lain, Lamhot Sinaga jika masih merasa sebagai kader partai, Bahlil sebaiknya aktif memasukkan ide dan gagasannya lansung ke internal partai.

Apalagi, jelasnya, saat ini semua kader dan fungsionaris Golkar di seluruh Indonesia, sedang bersatupadu dan berjuang memenangkan Pemilu 2024.

“Saya berharap, akan ada statement perbaikan dari Bahlil agar isu-isu tidak penting akibat pernyataannya tidak menguras energi partai yang sedang berjuang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024,” ujarnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life