Kehadiran lampion terasa bergitu ramai dan semarak menjelang Tahun Baru Imlek. Lampion ini terlihat banyak yang berwarna merah dan semakin membuat suasana Imlek penuh warna.
Lampion adalah sejenis lentera yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas tebal atau sutera bewarna yang biasanya berwarna merah. Lampion biasanya tidak dapat bertahan lama, dan mudah rusak.
Menurut beberapa sumber, lampion atau Deng Long dalam bahasa Mandarin dapat diartikan secara terpisah. Deng berarti cahaya atau sumber cahaya, sedangkan Long artinya sangkar atau tempat. Sehingga jika kedua kata ini diletakkan secara bersama akan bermakna tempat cahaya atau sumber cahaya. Atau secara luas dapat berarti segala jenis tempat meletakkan cahaya atau lilin.
Berdasarkan sejarahnya, lampion ini awalnya adalah lentera batu atau lampion batu di Tiongkok yang muncul sekitar pada Dinasti Han, dan di Dinasti Wei, Jin, Utara dan Selatan sampai Dinasti Tang.
Lampion ini ditemukan di vihara, kuil dan kebun. Di Kuil Buddha umumnya lampion batu berada di depan kuil. Lentera batu paling awal yang ada di China adalah lampu Qiushi utara Kuil Tongzi di Taiyuan, Provinsi Shanxi.
Kemudian lampion batu di Dinasti Tang dibangun di Daqing pada 773 yang juga dibangun di Changzhi County, Shanxi Cailing Mountain Law. Lalu lampion batu Kuil di  Stone County, Kuil Shaanxi Shek Ngau, Beiyue Temple di Hebei, dan  lampu batu Quanganglong.
Lampion ini biasanya dikeluarkan dalam momen-momen istimewa. Salah satunya yakni Tahun Baru Imlek. Tak heran jika menjelang Tahun Baru Imlek, kita banyak menemukan lampion terutama yang berwarna merah memenuhi beberapa tempat.
Editor: Darma Lubis