Home » Maju di Pileg 2024, Erwin Aksa: Jakarta Kurang Ruang Hijau

Maju di Pileg 2024, Erwin Aksa: Jakarta Kurang Ruang Hijau

by Addinda Zen
2 minutes read
Erwin Aksa Dapil Jakarta

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah DKI Jakarta mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas udara. Polusi udara semakin mengkhawatirkan karena mulai menimbulkan penyakit pernapasan di masyarakat. Erwin Aksa, Bacaleg Dapil 3 Jakarta menyampaikan, saat ini ruang hijau terbuka di DKI masih kurang. Ia menyebut, kendaraan masih mendominasi, dibandingkan ruang hijau yang tersedia.

“Kalau polusi udara, yang pertama, di DKI ini kekurangan  ruang hijau, apalagi di Utara, tamannya kurang. Kedua memang, percepatan transportasi publik. Memang dominasi kendaraan ini kan bukan hanya mobil, motor juga. Ke depan yang paling besar (upayanya) adalah pengadaan tanah untuk wilayah hijau, ruang terbuka hijau, RPTRA,” ujarnya saat menghadiri konferensi pers di PWNU Jakarta, Kamis (7/9).

Lebih lanjut, Erwin Aksa juga menuturkan, perlu jembatan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini guna menyambungkan persoalan masyarakat untuk segera disikapi oleh pemerintah pusat.

“Nah seringkali kejadiannya itu, tanahnya itu keterlibatannya dengan BUMN, tidak bisa dibangun oleh pemda DKI. Nah itu harus ada jembatan ke pusat. Itulah tugas dari wakil rakyat yang di pusat, menjembatani persoalan daerah ke pusat. Itu sebenarnya,” jelasnya lebih lanjut.

Curah Hujan Kurang

Tidak hanya itu, Erwin Aksa juga menyebut curah hujan di Jakarta saat ini masih belum cukup untuk mengurai debu maupun polusi.

Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). BMKG membuat awan hujan yang nantinya akan menurunkan hujan. BMKG bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dinas Perhubungan.

Baca Juga  Pemerintah Diminta Tekan Biaya Haji Jadi Rp93,4 Juta

“Kalau industri, di DKI ini kan sebenarnya gak banyak, pabrik tuh tidak banyak, yang banyak itu kendaraan bermotor, mobil. Ini kan mengeluarkan polusi, itu menurut saya. Tapi ini juga kan karena curah hujan kita. Makanya kita perlu ruang terbuka hijau banyak.”

Menurut Erwin Aksa, perlu ada perencanaan pemindahan pusat ekonomi. Ditambah juga, perlu ada peningkatan kualitas industri yang dibangun di Jakarta.

“Yang paling penting juga, memindahkan pusat ekonomi. Jangan semuanya menumpuk di Jakarta. Beberapa sudah pindah ke BSD kan. Ya pelan-pelan harus sebagian dipindahkan. Nah yang perlu dibangun di DKI ini, Jakarta Utara, Barat itu kan banyak pergudangan, banyak pabrik. Tapi pabriknya yang kualitasnya rendah. Harusnya, industri di Jakarta itu, industri yang berbasis teknologi,”

Kualitas udara di Jakarta belum kunjung menunjukkan nilai positif. Indeks kualitas udara berdasarkan data IQAir (7/9), AQI US 158 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life