Home » Mantap! Pameran Arab Health 2024 Bukukan Potensi Transaksi Sebesar USD13,16 Juta

Mantap! Pameran Arab Health 2024 Bukukan Potensi Transaksi Sebesar USD13,16 Juta

by Junita Ariani
2 minutes read
Pameran Arab Health 2024 bukukan potensi transaksi sebesar USD13,16 juta.

ESENSI.TV - DUBAI

Partisipasi Indonesia pada Pameran Arab Health 2024 berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD13,16 juta. Capaian tersebut naik 43,83 persen dari tahun 2023 tercatat sebesar USD9,15 juta.

Pameran tersebut berlangsung pada 29 Januari-1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC), Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi dalam keterangannya dikutip, Rabu (7/2/2024).

Nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar USD12,08 juta. Penandatanganan kontrak dagang antara PT Graha Tekno Medika dengan buyer Prancis sebesar USD1,07 juta (EUR 1 juta).

Serta penandatanganan kontrak dagang antara PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dengan enam buyers. Yang berasal dari Qatar, PEA, Bahrain, Etiopia, Oman, dan Republik Cekose besar USD825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.

Jenis produk yang paling banyak diminati buyer selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sph yang momanometer dan stetoskop. Kemudian,peralatan rumah sakit, ceraspon,haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump).

“Adapun negara pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi,” jelasnya.

Menurut Didi, keikutsertaan Indonesia pada Pameran Arab Health merupakan salah satu upaya menangkap peluang terhadap permintaan alat kesehatan dunia.

“Promosi produk alat kesehatan Indonesia ini merupakan upaya merespons tren permintaan pasar dunia terhadap alat kesehatan,” ungkapnya.

Selama lima tahun terakhir (2019-2023) produk alat kesehatan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif. Yaitu rata-rata 4,56 persen per tahun.

Pada 2023, industri alat kesehatan Indonesia telah tumbuh sebesar 6,83 persen. Sementara pada 2022, kinerja ekspor alat kesehatan Indonesia ke dunia juga mencatatkan pertumbuhan yang positif yakni 9,27 persen dibandingkan tahun 2021.

Keikutsertaan Indonesia di Pameran Arab Health 2024 terlaksana atas kolaborasi Kemendag dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai, Indonesian Trade Promotion Center(ITPC) Dubai. Dan, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia(ASPAKI).

Baca Juga  Project S TikTok Dianggap Ancaman Baru UMKM, DPR Bilang Begini

Alat Kesehatan Indonesi Cukup Menjanjikan

Paviliun Indonesia pada Pameran Arab Health 2024 dibuka oleh Konsul Jenderal RI Dubai Candra Negara bersama Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier.

Paviliun Indonesia menampilkan berbagai produk kesehatan, antara lain pelembab pernafasan bayi (infant respiratory humidifier), tensi meter dan stetoskop.

Jarum suntik, resusitator, fototerapi, spons pengontrol perdarahan (haemostatic sponge),selang untuk mengurangi cairan pasien hidrosefalus.

Membran pelapis pasca operasi gigi, sarung tangan dari lateks, kotak medis (medical kits), sanitary towel, serta popok (diapers). Lebih dari 10.000 buyer internasional telah mengunjungi Paviliun Indonesia.

Para buyer antara lain berasal dari berbagai negara seperti Persatuan Emirat Arab,Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia. Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, Mali, Sudan, Nigeria, Maroko, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.

Menurut Didi, peluang pasar global untuk alat kesehatan dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan.

Hal ini dikarenakan revenue alat kesehatan global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,70 persen rata-rata per tahun pada 2024-2028.

Sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun.

Didi menyatakan, Kemendag terus mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya.

Upaya-upaya tersebut seperti promosi dagang misi dagang, penjajakan bisnis (business matching), informasi pasar ekspor serta pemanfaatan perjanjian dagang.

Termasuk ke PEA melalui Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA).

“Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan Asia Selatan,” tambah Didi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life