Home » Mendagri Tito Akan Impor Beras Untuk Antisipasi El Nino

Mendagri Tito Akan Impor Beras Untuk Antisipasi El Nino

by Administrator Esensi
2 minutes read
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian

ESENSI.TV - JAKARTA

Fenomena El Nino kini tengah menjadi bahasan penting di Indonesia. Fenomena ini ternyata memberikan dampak bagi ketersediaan beras nasional. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan akan mengimpor beras dari negara-negara seperti Vietnam dan Thailand.

“Selama ini kita membeli beras ke Vietnam dan ke Thailand. Vietnam dan Thailand juga lebih mengutamakan produknya yang berkurang. Karena kekeringan itu untuk konsumsi dalam negeri. Meskipun masih mengekspor ke luar negeri tapi yang diekspor  adalah yang kelas premium. Sementara yang medium dan yang di bawahnya sedikit itu lebih diutamakan untuk rakyatnya. Karena harganya lebih murah,” ujarnya.

Presiden Jokowi menyatakan impor harus dilakukan dengan cepat, karena tahun ini ada potensi El Nino yang bisa mengganggu produksi beras.

Ia telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan dan memastikan ketersediaan beras nasional tetap terpenuhi di tengah fenomena iklim El Nino.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (7/8/2023).

“Bapak Presiden dalam rapat minggu lalu yang kami ikuti juga itu memberikan tugas kepada Bulog, Badan Pangan Nasional untuk menyetok beras, ini sedang berjuang,” katanya.

Tito mengatakan bahwa El Nino berdampak pada beberapa jenis bahan pangan impor seperti gandum, beras, hingga bawang putih.

Langkah Strategis Untuk Antisipasi Ketersediaan Beras

Karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk terus waspada terhadap kondisi tersebut. Khusus untuk beras, Mendagri menambahkan, beberapa negara seperti India sudah menghentikan ekspor ke Indonesia. Padahal Indonesia adalah salah satu pengimpor besar dari India.

Baca Juga  Beras Langka dan Mahal, Netty: Akibat Kebijakan Bansos yang Ugal-ugalan

“Kalau produksi, kita tahu bahwa produksi dalam negeri tidak cukup beras kita. Maka sudah dilakukan impor, ini dari Bulog kemudian Kementerian Perdagangan, saya paham Badan Pangan sedang bekerja sangat keras untuk memenuhi stok minimal 2 juta ton sampai dengan akhir tahun 2023. Untuk mengamankan mungkin di puncak panas kekeringan di bulan Agustus, September, dan Oktober,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga memaparkan sejumlah arahan Presiden terkait langkah strategis dalam mengantisipasi ketersediaan beras di daerah.

Pertama, Pemda perlu mengetahui atau memonitor mana saja wilayah yang menjadi kantong produksi beras yang mengalami kekeringan, sehingga membuat produksi beras dalam negeri menurun. Kedua, Pemda perlu melakukan monitoring mana saja wilayah yang mengalami kekurangan beras dan mengalami kenaikan harga beras.

Ketiga, perlu mengintervensi daerah yang mengalami kedua kondisi tersebut dan penanganannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Dengan demikian, daerah yang stok berasnya masih mencukupi, tidak perlu dilakukan intervensi.

Mendagri juga meminta kepala daerah, Satgas Pangan Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk bergerak aktif dalam memonitor ketersediaan beras di wilayah masing-masing.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life