Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat 204 isu hoax seputar pemilu beredar selama satu tahun terakhir. Angka ini diprediksi akan terus bertambah menjelang mendekati waktu pemilu.Â
“Ada kemungkinan angka hoax terkait politik ini meningkat,” kata Wakil Menteri Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.
Masalah hoax ini harus ditangani dengan segera dan perlu adanya upaya pencegahan agar jumlahnya tidak terus meningkat. Lantaran dampak dari penyebaran hoax ini bisa mempengaruhi suara pemilih di masa pemilu (pemilihan umum).
Selain itu, penyebaran hoax juga dapat menimbulkan salah paham bahkan lebih jauhnya berefek pada misinformasi dan disinformasi.
“Masalah ini menjadi jauh lebih penting ketika pemilu sudah dekat, karena 87 persen warga percaya bahwa disinformasi telah mempengaruhi situasi politik,” katanya.
Upaya Pemerintah Atasi Hoax
Terkait hal ini pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mangatasi hoax yang beredar. Salah satunya seperti yang sudah disosialisasikan oleh Kemenkominfo untuk mengatasi hoax.
Menurut Kemenkominfo, pada tingkat hulu meningkatkan literasi digital masyarakat melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Selanjutnya Kemenkominfo juga melakukan moderasi konten (pengurangan konten) dan menghapus konten hoax, bersama dengan platform digital.
Untuk mempertegas dan memberi efek jera, Kemenkominfo mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui penyediaan data dan informasi.
Editor : Dimas Adi Putra/ Addinda Zen