Ekonomi

Mulyanto Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Subsidi

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi diturunkan. Permintaan penurunan itu didasarkan pada penurunan nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah (crude oil) menjadi sebesar USD75-85 per barel.

Dengan demikian beban anggaran untuk subsidi BBM di tahun 2024 ini akan berkurang.

Mulyanto mengatakan, pada Sidang Paripurna DPR RI, Jumat (19/5/2023) lalu, pemerintah menyampaikan asumsi makro RAPBN 2024.

Di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar diusulkan sebesar Rp14.700-15.300 dan harga minyak mentah menjadi sebesar USD75-85 per barel.

Angka-angka asumsi tersebut sudah jauh di bawah kondisi saat harga BBM bersubsidi dinaikkan (September 2022). Yakni nilai tukar rupiah sebesar Rp15.500 per dolar AS.

“Sementara harga minyak mentah dunia lebih dari USD110 per barel,” papar Mulyanto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Dengan penurunan nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah tersebut, kata Mulyanto, artinya beban anggaran untuk subsidi BBM di tahun 2024 akan berkurang.

Karena itu, ia meminta pemerintah tetap mengalokasikan selisih anggaran tersebut untuk subsidi BBM. Sehingga harga BBM bersubsidi dapat diturunkan baik untuk solar maupun pertalite.

“Sudah selayaknya harga BBM bersubsidi turun sekarang,” tegas Mulyanto.

Tidak hanya itu, pemerintah juga diminta segera menerapkan pembatasan distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Mobil mewah sudah sepantasnya tidak menggunakan BBM bersubsidi.

Tolak Subsidi Barang Mewah

Ia menegaskan, selisih anggaran dari penurunan harga minyak dunia di atas jangan digunakan untuk mensubsidi mobil listrik.

“Kita menolak subsidi untuk membeli barang mewah untuk orang kaya. Apalagi untuk kendaraan perorangan milik pribadi, bukan transportasi publik,” tegasnya.

Mulyanto menilai hakikat subsidi adalah diberikan untuk mereka yang kurang mampu dalam rangka meningkatkan daya beli mereka. Bukan kepada orang kaya yang sudah tinggi daya belinya.

“Saat ini masyarakat membutuhkan bantuan untuk dapat bangkit memperbaiki kondisi ekonominya. Terutama bagi masyarakat yang sehari-harinya bekerja di sektor informal yang membutuhkan bantuan subsidi dari pemerintah,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

9 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

9 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

11 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

11 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

12 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

14 hours ago