Home » Kenaikan Harga ICP Jadi USD79,34 Per Barel Dipengaruhi Kebijakan APEC+

Kenaikan Harga ICP Jadi USD79,34 Per Barel Dipengaruhi Kebijakan APEC+

by Junita Ariani
2 minutes read
Harga minyak mentah Desember 2023 ditetapkan menjadi USD75,51 per barel

ESENSI.TV - JAKARTA

Harga ICP (Indonesia Crude Price) April 2023 ditetapkan sebesar USD79,34 per barel. Angka tersebut meningkat dibandingkan Maret 2023 sebesar USD74,59 per barel.

Harga ICP tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 174.K/MG.03/DJM/2023. Tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2023 pada tanggal 2 Mei 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengungkapkan kenaikan harga ICP ini salah satunya dipengaruhi kebijakan dari OPEC+.

Dkatakannya, pada awal April, OPEC+ mengumumkan tambahan pemangkasan produksi sebesar 1,16 juta Barrel Oil Per Day (BOPD), di luar ekspektasi pasar.

“Sehingga total pemotongan produksi OPEC+ termasuk perpanjangan pemotongan produksi Rusia menjadi 3,66 juta BOPD. Setara dengan 3,7% dari permintaan minyak mentah global,” ujar Agung di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Agung menjelaskan, dari laporan EIA (Energy Information Administration), terjadi penurunan stok bulan April dibandingkan dengan Maret 2023.

Penghentian Pasokan

Penurunan itu terdiri dari minyak mentah sebesar 9,1 juta barel menjadi 460,9 juta barel; Gasoline dari 1,5 juta barel menjadi 221,1 juta barel. Distillate sebesar 1,6 juta barel menjadi 111,5 juta barel.

Faktor lainnya, kata Agung, yakni penghentian pasokan minyak mentah Irak melalui pipa oleh Turki sebesar 450.000 BOPD. Penghentian pasokan ini setelah Irak memenangkan arbitrase.

Yang mengatakan bahwa Turki telah melanggar kesepakatan bersama dengan mengijinkan Pemda Kurdistan melakukan ekspor tanpa persetujuan dari Pemerintah Pusat Irak.

Dalam laporan OPEC pada April 2023, terkait pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun 2023 tidak berubah dari laporan bulan sebelumnya sebesar 2,3 juta BOPD.

Namun, kata Agung, permintaan minyak di negara-negara Non-OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) direvisi lebih tinggi.

Karena peningkatan aktifitas ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di China, Timur Tengah, Amerika Latin dan wilayah Eropa lainnya.

Baca Juga  Ekspor Lobak Sumut ke Jepang Capai 120 Ton dengan Nilai Rp4,4 Miliar

Sedangkan dalam laporan IEA (International Energy Agency) April 2023, pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun 2023 sebesar 2 juta bopd menjadi sebesar 101,9 juta bopd.

“Ini merupakan rekor tertinggi, seiring pulihnya konsumsi minyak China. Terutama setelah pencabutan kebijakan zero-covid,” jelas Agung.

Pasokan Mintah Mentah Dunia Turun

Selain itu IEA juga menyampaikan bahwa pasokan minyak mentah dunia turun sebesar 400.000 bopd akibat pemotongan produksi sejumlah produsen di bulan Mei.

Senada dengan laporan jumlah oil rig AS dari Baker Hughes, yang merupakan indikator potensi pasokan minyak, mencapai level terendah sejak Juni 2022.

Untuk Kawasan Asia Pasifik, kata Agung, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi perekonomian China yang tumbuh 2,2%.

Kemudian, dipengaruhi peningkatan impor minyak mentah serta peningkatan aktifitas kilang China untuk memenuhi permintaan ekspor BBM. Serta peningkatan konsumsi lokal, setelah pencabutan kebijakan zero-covid.

“Kemudian, permintaan BBM yang kuat dari India hasil pertumbuhan ekonomi yang stabil, berkat dukungan rencana belanja pemerintah dan pemotongan pajak penghasilan,” tandas Agung.

Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan April dibandingkan Maret 2023 adalah sebagai berikut:

Dated Brent naik sebesar USD6,38 per barel dari USD78,56 per barel menjadi USD84,94 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar USD6,07 per barel dari USD73,37 per barel menjadi USD79,44 per barel.

Brent (ICE) naik sebesar USD4,16 per barel dari USD79,21 per barel menjadi USD83,37 per barel.

Basket OPEC naik sebesar USD5,91 per barel dari USD78,45 per barel menjadi USD84,36 per barel. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life