Home » PBB Desak Israel Hentikan Serangan Terhadap Rumah Sakit di Jalur Gaza

PBB Desak Israel Hentikan Serangan Terhadap Rumah Sakit di Jalur Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Tenaga kemanusiaan mengevakuasi korban di Jalur Gaza tanggal 17 Oktober lalu. Foto: WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan seruan mendesak Israel mengkahiri dan tidak melanjutkan serangan terhadap rumah sakit dalam memerangi militan Palestina di jantung Jalur Gaza.

Selama 36 hari terakhir, WHO telah mencatat setidaknya 137 serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza. Aksi ini  mengakibatkan 521 kematian dan 686 cedera, termasuk 16 kematian dan 38 cedera pada petugas kesehatan, kata direktur regional.

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia tidak bisa tinggal diam sementara rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran dan keputusasaan

“Serangan terhadap fasilitas medis dan warga sipil tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional,” jelas para pemimpin Badan di PBB, yaitu Direktur regional badan kesehatan seksual dan reproduksi PBB (UNFPA) dan badan anak-anak UNICEF dan badan kesehatan WHO, dalam keterangan PBB, dikutip Selasa (14/11/2023).

Dia mengatakan rumah sakit tersebut tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit dan sependapat dengan direktur regional bahwa harus ada intervensi internasional.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah berhasil menjalin kontak dengan rumah sakit terbesar di Palestina, yaitu Al Shifa.

Dari laporan yang diterima, paparnya, situasi di rumah sakit itu sangat parah dan tidak aman bagi pasien dan masyarakat sipil.

Dia mengatakan para petugas medis sudah tiga hari tanpa listrik dan air dan dengan internet yang sangat buruk yang sangat mempengaruhi kemampuan kami untuk memberikan perawatan penting.

Baca Juga  Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Tahap ke-2 ke Palestina

Komunikasi Terputus

Laporan berita yang mengutip Kementerian Kesehatan mengatakan pada Sabtu pagi bahwa lima pasien yang terluka telah meninggal karena mereka tidak dapat dioperasi karena kekurangan bahan bakar.

Dua bayi di unit perawatan intensif di sana dilaporkan meninggal pada hari Sabtu, dengan pasokan air, makanan dan listrik terputus.

Tedros menyatakan keprihatinan besar atas keselamatan staf dan pasien yang terjebak dalam baku tembak pada Sabtu malam dan mencatat bahwa tank-tank Israel dilaporkan mengepung Al Shifa.

Militer Israel telah berulang kali membantah pasukannya menargetkan rumah sakit, mengklaim bahwa Hamas dan militan lainnya menggunakan fasilitas tersebut sebagai perisai dengan markas besar mereka terletak di bawah Al Shifa.

“Konflik yang intens di sekitar beberapa rumah sakit di Gaza utara menghalangi akses yang aman bagi staf kesehatan, korban luka, dan pasien lainnya”, kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Laila Baker dari UNFPA, Direktur Regional UNICEF Adele Khodr, dan Dr. Ahmed Al-Mandhari, dari SIAPA.

Dia mengatakan bayi prematur dan bayi baru lahir yang menggunakan alat bantu hidup dilaporkan meninggal karena pemadaman listrik, oksigen, dan air di Rumah Sakit Al-Shifa, sementara bayi lainnya berada dalam risiko.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life