Home » Penampakan Stasiun KA Tersibuk di Indonesia yang Dicoba Jokowi, Dibangun Sejak 1914

Penampakan Stasiun KA Tersibuk di Indonesia yang Dicoba Jokowi, Dibangun Sejak 1914

Presiden Jokowi meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai Tahap 1 Jakarta.

by vera bebbington
2 minutes read
presidenri.go .id 26122022214330 63a9b31214b1d2.75011817

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai Tahap 1, Senin (26/12/2022) di Jakarta.

Dalam pernyataan resminya, Presiden Jokowi mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai sangat penting untuk dilakukan karena stasiun ini merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia.

“Setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat,” ujar Presiden Jokowi, dikutip Senin (26/12).

Presiden mengungkap sejumlah manfaat dengan dikembangkannya Stasiun Manggarai, di antaranya yaitu meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga (Bodetabek) dan sebaliknya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Stasiun Manggarai Tahap 1 di Jakarta, 26 Desember 2022/Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Stasiun Manggarai Tahap 1 di Jakarta, 26 Desember 2022/Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Selain itu, pengembangan stasiun ini juga akan menambah layanan kereta api bandara dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta, dan mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya seperti Transjakarta, ojek online, bajay dan lain-lain.

“Kereta api telah menjadi alternatif angkutan yang sangat dibutuhkan dan semakin diminati masyarakat. Selain itu bisa menjangkau berbagai tempat dengan lebih cepat dan dengan ongkos yang terjangkau,” ujar Kepala Negara.

Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan bahwa sejak tahun 2016, pemerintah telah mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun sentral di Jakarta, termasuk menjadi bagian dari proyek double track Manggarai-Cikarang dengan penambahan jumlah jalur dari semula 7 jalur menjadi 14 jalur; yang terdiri dari 10 jalur kereta api darat (at grade) dan 4 jalur kereta api elevated.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Stasiun Manggarai Tahap 1 di Jakarta, 26 Desember 2022/Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Stasiun Manggarai Tahap 1 di Jakarta, 26 Desember 2022/Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Pengembangan stasiun ini sangat penting untuk meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas masyarakat dari Jakarta ke kota-kota penyangga lainnya dan sebaliknya.

Baca Juga  Gubernur dan DPRD Sumut Setujui Ranperda ABPD Sumut 2024, Pendapatan Rp14, 473 Triliun

Dengan adanya fasilitas yang semakin baik dan terintegrasi, konektivitas akan semakin baik; mobilitas dan aktivitas masyarakat akan semakin lancar dan efisien; dan masyarakat semakin senang menggunakan transportasi massal, menggunakan transportasi umum.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan pengembangan Stasiun Manggarai ini, akan meningkatkan sekitar 30% kapasitas jumlah penumpang yang akan transit di Stasiun Manggarai.

“Pengembangan Stasiun Manggarai menjadi bagian dari proyek pembangunan rel dwi ganda (double-double track) Manggarai – Cikarang, dengan penambahan jumlah jalur dari semula 7 jalur menjadi 14 jalur, serta terdiri dari 10 jalur KA at grade (bawah) dan 4 (empat) jalur KA elevated (layang),” kata Menhub.

Berdasarkan data situs heritage.kai.id, pembangunan Stasiun Manggarai dimulai tahun 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Selain stasiun dibangun pula balai yasa dan rumah-rumah dinas pegawai SS dan pada 1 Mei 1918 Stasiun Manggarai diresmikan.

SS adalah perusahaan kereta api Negara, Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan keretaapi di Jakarta setelah membeli jalur Jakarta-Bekasi milik Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) tahun 1899 dan Jakarta-Bogor milik NISM tahun 1913.

Setelahnya, SS melakukan penataan ulang jalur kereta api di Jakarta, salah satunya adalah pembongkaran Stasiun Boekitdoeri eks-NISM dan membangun Stasiun Manggarai.

Stasiun ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.

*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life