Home » Penuh Haru, Hassanudin Kunjungi Sakira, Bocah 6 Tahun yang Cedera Tengkorak Kepala

Penuh Haru, Hassanudin Kunjungi Sakira, Bocah 6 Tahun yang Cedera Tengkorak Kepala

by Junita Ariani
2 minutes read
Pj Gubernur Sumut Hasanudin menjenguk pasien kurang mampu asal Sidimpuan, Sakira Nayla Lubis (6 tahun) di RS Mitra Sejati Jalan AH Nasution, Medan, Minggu (4/2/2024). 

ESENSI.TV - MEDAN

Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengunjungi Sakira Nayla Lubis, yang dirawat di Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan Jenderal Besar AH Nasution Medan, Minggu (4/2/2024).

Sakira adalah warga Desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, yang mengalami cedera tengkorak kepala di bagian belakang.

Pj Gubernur hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Direktur RS Haji Rehulina Ginting. Kepala Biro Umum Dedi Jaminsyah Putra Harahap, dan Kepala Biro Adpim Moettaqien Hasrimi.

Hassanudin melihat kondisi Sakira yang masih terbaring koma di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

“Saya kemarin dikabari bahwa ada satu warga kita yang sakit karena kepalanya cedera, sehingga diperlukan perawatan secepatnya. Kemudian saya menghubungi Kepala Biro Umum dan Kepala Dinas Kesehatan agar segera memberikan bantuan. Hari ini saya melihat langsung bagaimana kondisi warga Kota Padangsidimpuan ini,” jelasnya.

Hassanudin juga berkomunikasi dengan orangtua Sakira yang menunggu sang anak. Dipenuhi rasa haru, Pj Gubernur Sumut itu pun menanyakan ihwal kejadian mengapa sang anak bisa sakit hingga dirawat di rumah sakit di Medan.

Rupanya, Sakira (6), Kamis (1/2), sekitar pukul 22.00 WIB, saat bermain dengan temannya kepalanya terbentur sudut meja.

Mulutnya mengeluarkan busa, matanya pun terpejam hingga tak sadarkan diri. Sakira Nayla pun dibawa ke rumah sakit terdekat, namun peralatan rumah sakit tidak mendukung.

Karena kondisi Sakira Nayla yang kritis dianjurkan segera dibawa ke rumah sakit di Medan. Namun sayangya, Sakira tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Sehingga keluarga kesulitan dalam membiayai pengobatan Sakira yang harus segera dioperasi.

Seluruh Biaya Ditanggung Pemprov Sumut

Setelah mendengar kisah itu, Hassanudin mengatakan, seluruh biayai rumah sakit akan menjadi tanggungjawab Pemprov Sumut. Itu karena Sakira berasal dari keluarga tidak mampu.

Ia sangat bersyukur, RS Mitra Sejati telah menangani dengan cepat dan mengimbau kepada seluruh rumah sakit sebagai pelayanan masyarakat, apabila pasien yang membutuhkan pelayanan agar segera diberi tindakan pertama.

Baca Juga  Hassanudin Harap Alun-alun Nias Utara Bisa Jadi Sentra Ekonomi Baru

“Utamakan keselamatan pasien. Tertib administrasi ya mengikuti, berproses setelah ada penanganan jadi jangan sampai terhambat,” ujar Pj Gubernur Sumut.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, kondisi Sakira terbilang ‘berat’. Karena awal masuk ke rumah sakit juga sudah ‘berat’. Kesehatan Sakira saat ini masih belum sadar, koma.

Dijelaskannya, saat ini ventilator masih terpasang, yang menandakan butuh alat bantu untuk bertahan. Tapi operasinya sudah berjalan baik. Kondisi yang bermasalah sudah dikoreksi.

“Kan ada tulang kepalanya yang pecah, sehingga menekan jaringan otak. Itulah yang menyebabkan kondisinya tidak sadar. Mudah-mudahan setelah ditangani Sakira segera pulih,” kata Alwi.

Sakira adalah anak kedua dari Astabi Lubis dengan Efrida Yanti. Ayahnya bekerja sebagai buruh nelayan. Sementara sang ibu berjualan ‘kedai sampah’ di rumahnya. Sambil menangis, Efrida Yanti mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Sumut.

Sejak anaknya masuk rumah sakit dan butuh biaya besar, Efrida berupaya mencari pinjaman untuk biaya. Sakira tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Dari Padangsidimpuan ia membawa puluhan juta rupiah hasil pinjaman untuk membayar down paymen (DP) rumah sakit. Sayangnya uang yang terkumpul juga masih kurang.

Efrida tak menyangka mendapat perhatian dari orang nomor satu di Sumut. Apalagi, Efrida harus menghadapi kesulitan sendirian. Pasalnya, sang suami hingga saat ini belum mengetahui kondisi anaknya itu.

“Suami saya nelayan di salah satu perusahaan. Pulangnya lama Pak Gub. Dari laut ke Padangsidimpuan butuh waktu dua minggu perjalanan. Saya sudah mencoba mengubungi rekan-rekannya soal anaknya ini,” katanya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life