Home » Punya Keunggulan Tersendiri, Ini 7 Merek Ponsel Pintar Produksi Indonesia

Punya Keunggulan Tersendiri, Ini 7 Merek Ponsel Pintar Produksi Indonesia

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read
telepon

ESENSI.TV - JAKARTA

ESENSITV, JAKARTA – Pasar telepon genggam Indonesia masih dikuasai oleh produk impor. Beberapa tahun silam, didominasi oleh Nokia asal Firlandia atau Blackberry asal Kanada. Sekarang, mayoritas pengguna ponsel pintar di Indonesia menggunakan produk China dan Korea Selatan. Bagaimana dengan produksi dalam negeri?

Berdasarkan data perusahaan riset Counterpoint, selama kuartal kedua tahun 2020, dua besar penguasa pasar ponsel pintar di Indonesia adalah Vivo sebanyak 21,2 persen dan Oppo 20,6 persen. Pabrik Vivo Communication Technology dan Oppo Mobile Telecommunications Corp sama-sama berada di Dongguan, Guangdong, China.

Di posisi ketiga ada Samsung produksi Samsung Group asal Seoul, Korea Selatan menguasai 19,6 persen. Selanjutnya diisi lagi oleh ponsel impor dari China, yaitu Xiaomi 17,9 persen dan Realme 13,6 persen. Sisanya, yaitu 7,1 persen diisi oleh produk Eropa, Amerika, Jepang dan produksi Indonesia.

Meski masih di bawah 10 persen, kita patut mengapresiasi para ahli teknologi dan pengusaha di dalam negeri yang juga sudah bisa menghasilkan ponsel pintar dan memproduksinya di dalam negeri. Memang tidak 100 persen produksi lokal, ada komponennya yang juga masih diimpor dari negara lain atau mendapatkan lisensi dari pabrik aslinya.

1. Mito Mobile

Mito Mobile merupakan salah satu vendor ponsel lokal pertama di Indonesia yang didirikan tahun 2004. Dalam situs resminya, disebutkan Mito adalah perusahaan pertama memproduksi Dual SIM Smartphone.

Di akhir tahun 2012, perusahaanini menduduki posisi 3 terbesar vendor ponsel di dengan pertumbuhan market-share yang semakin tinggi dan channel distribusi yang mencapai seluruh Indonesia.

Di tahun 2013, perusahaan memiliki pabrik di Tangerang dan saat ini telah membuka lapangan kerja untuk lebih dari 1.000 orang. Adapun produk Mito Mobile yang telah dipasarkan dengan nama Mito, Fullview, Sprint dan Fantasy untuk beberapa seri.

2. Evercross

Evercorss merupakan produksi PT Aries Indo Global. Awalnya ponsel produksi perusahaan ini dipasarkan dengan merek CROSS Mobile Phone, selanjutnya bermetamorfosa menjadi EVERCOSS (dengan logo resmi 1 warna/orange) tanggal 20 september 2013 Target pasar perusahaan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara di Asia Tenggara.

Informasi resmi di website perusahaan menunjukkan Aries Indo Global mengoperasikan pabrik di Semarang, Jawa Tengah tahun 2014. Dengan adanya pabrik, perusahaan bisa fokus merakit perangkat smartphone dengan pengawasan yang lebih ketat. Ponsel yang telah dipasarkan saat ini adalah Evercoss Winner Series dan Evercoss Elevate Series.

3. HiMax

Himax Indonesia pertama kali merilis ponsel pintar tahun 2013. Sama seperti produksi dari dalam negeri, ponsel pintar yang dipasarkan Himax juga relatif lebih ekonomi. Pabrik perakitan ponsel perusahaan di Tangerang, Banten.

Baca Juga  Jaringan Digital Out of Home (DOOH) terbesar di Bundaran HI, Jakarta

Jenis ponsel yang telah diedarkan di pasar, meliputi Himax H Classic, Himax Polymer X, Himax Polymer Octa Core, Himax Xplus dan Himax Pure. Perusahaan juga memproduksi sarung dan screen guard untuk ponsel pintar, power bank dan baterai cadanga.

4. Advan

Advan Indonesia didirikan tahun 2007, berlokasi di Jalan Wismasari Sel, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kapasitas produksi pabrik mencapai 30 ribu unit ponsel pintar per hari. Pabrik berdiri di lahan seluas 15 ribu meter per segi.

Jumlah karyawan sekitar 1.000 orang. Meski masih ada komponen yang diimpor, saat ini, sekitar 32,5 persesn komponen yang digunakan adalah produksi Indonesia. Produk ponsel pintar Andan Indonesia yang telah bereda adalah Advan Nasa, Advan G3 Pro, Advan G2 Pro, Advan S50 Prime dan Advan i6C,

5. Polytron

Polytron merek dagang dari perusahaan elektronik PT Indonesian Electronic & Engineering, milik Grup Djarum, yang didirikan tahun 1975 di Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah. Kemudian, tahun 1976, nama perusahaan diganti menjadi PT Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi.

Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah speaker, televisi, lemari es, mesin cuci, AC dan beberapa tahun terakhir sudah merambah bisnis ponsel pintar. Produk ponsel pintar Polytron yang telah dipasarkan adalah Prime 7 Pro, Prime A8, Rocket T7, Prime 7s dan Rocket T6 Series.

6. Zyrex

Zyrex didirikan tahun 1996 di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Zyrexindo Mandiri Buana. Perusahaan memproduksi berbagai jenis perlengkapan komputer dan pemegang eksklusif merek dagang Zyrek di Indonesia.

Perusahaan juga merancang, memproduksi, mendistribusikan dan jasa sistem komputer di Indonesia, di bawah nama merek Zyrex. Adapun ponsel pintar yang telah berada di pasar, meliputi ZA-966 PRO, ZA-987 dan ZA-977.

7. Digicoop

Digicoop diluncurkan tahun 2017 oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Digicoop dioperasikan berbasis Android atau sistem operasi berbasis Linux milik Google. Digicoop memiliki layar 4,7 inci, prosesor quad-core 1,5 GHz, RAM 1 GB, kamera utama 5 megapiksel, kamera depan 2 megapiksel, memori penyimpanan internal 8 GB, Android 6.0 “marshmallow”, mendukung jaringan 4G LTE, dual-SIM dan baterai 1.800 MHz. Produksi ponsel Digicoop dilakukan bekerja sama dengan PT VS Techology di Kawasan Industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. *

ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life