Satgas Damai Cartenz menggerebek markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen, Papua. Penggerebekan dilakukan bersama Polres Kepulauan Yapen.
Dalam penggerebekan itu, Satgas Damai Cartenz melakukan penyitaan satu pucuk senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol dan bendera Bintang Kejora.
“Semua barang bukti yang diamankan itu telah diserahkan kepada Polres Kepulauan Yapen untuk ditindaklanjuti,” kata Pelaksana harian Wakil Kepala Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Joko Sulistio dalam keterangan resminya, dikutip laman www.humas.polri.go.id, Selasa (20/6).
Joko mengatakan bahwa kegiatan penggerebekan di markas KKB ini dilakukan pada Jumat (16/6), setelah terjadi pembakaran alat berat (ekskavator) dan pengibaran bendera Bintang Kejora.
“Insiden yang terjadi 29 Mei lalu di Kampung Woda, Distrik Rainbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen. Tidak ada korban jiwa dalam insiden pembakaran alat berat di Kampung Woda, Distrik Rainbawi,” kata dia.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata berulah dengan melakukan penyanderaan pilot Susi Air. Polisi melakukan langkah-langkah pendekatan untuk membebaskan pilot tersebut dalam keadaan selamat.
KKB memberikan sejumlah syarat agar pilot Susi Air bisa dibebaskan, salah satunya adalah memberikan kemerdekaan untuk Papua.
Terpisah, anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mendorong Pemerintah menjelaskan kepada dunia internasional soal KKB Papua.
Dia mengatakan informasi dari Pemerintah diharapkan tidak dikaburkan oleh informasi di media sosial yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Legislator dari Partai Golkar ini mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua adalah organisasi separatis dan teroris. Sehingga, upaya untuk menyampaikan kepada dunia internasional penting dilakukan supaya tidak timbul kesalahpahaman.
“Jangan sampai Pemerintah kalah di media sosial oleh para separatis Papua,” kata dia.
Email: AleLuna@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini