Home » Surat Pinangan Anies ke AHY Untuk Jadi Cawapres Beredar, Demokrat Patah Hati

Surat Pinangan Anies ke AHY Untuk Jadi Cawapres Beredar, Demokrat Patah Hati

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Surat Anies Baswedan ke AHY yang beredar di publik. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Sepucuk surat berisi pinangan dari Anies Baswedan untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampinginya di Pilpres 2024 beredar.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan  surat itu dikirim pada minggu lalu ke AHY.

“Surat Anies Capres minggu lalu ke AHY,” jelas Andi Arief, Jumat (1/9/2023).

Berikut ini suratnya.

Mas AHY Yth

Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam kesehatannya.

Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.

Teriring salam hormat.

 Anies Baswedan

Surat tersebut ditandatangani oleh Anies Baswedan. Adapun tertulis di surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus dan disaksikan oleh 2 orang.

Namun, ternyata  Anies tidak melaksanakan janjinya. Kini dia beralih ke Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, mengatakan informasi ini diterimanya dari Sudirman Said, utusan Anies.

Anies Baswedan tidak menyampaikan secara langsung pembatalan pinangan ini, padahal surat pinangan disampaikannya langsung ke tangan AHY.

Demokrat Merasa Dikhianati

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk penghianatan terhadap semangat perubahan, penghianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga penghianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan dan Persatuan,” tulis Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, dalam keterangannya, dikutip Jumat (1/9/2023).

Dalam keterangan tertulisnya kepada para pemimpin dan kader Demokrat di seluruh Indonesia dan masyarakat, Teuku Riefky menjelaskan bahwa Partai Demokrat dan dirinya sebagai anggota Tim 8 yang merumuskan kebijakan dalam koalisi tidak dilibatkan dalam keputusan itu.

Baca Juga  Dibalik Skenario Koalisi Besar Capres 2024

Padahal, jelasnya, Anies diberikan mandat  oleh Ketua Umum Partai Politik anggota koalisi untuk menentukan siapa calon Wakil Presiden yang dipilihnya.

Sehingga, tanggal 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY kepada Cawapresnya.

Nama AHY Sudah Disetujui Koalisi

Nama AHY sebagai cawapres juga sudah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan Majelis Tinggi masing-masing partai koalisi.

Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan parpol telah menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan.

Anies juga telah menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tangan kepada AHY tanggal 25 Agustus 2023. Isinya meminta secara resmi agar AHY bersedia menjadi Cawapresnya.

Namun, demikian sesuatu yang tidak terduga Partai Demokrat terjadi. Di tengah proses finalisasi parpol dan persiapan deklarasi, ternyata pada Selasa tanggal 29 Agustus 2023 malam, di Nasdem Tower Jakarta, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKS Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat.

Malam itu juga, Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, tanggal 30 Agustus 2023, Capres Anies juga ternyata tidak mengkomunikasikannya kepada Partai Demokrat dan PKS atas perubahan besar ini secara langsung. Anies mengutus Sudirman Said.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#berita terkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life