Polhukam

Tolong Dipahami! Ini Jenis-jenis Bantuan Pangan Beras yang Disalurkan Pemerintah

Bantuan pangan beras telah ditunda sementara sejak 8 Februari 2024 di semua wilayah Indonesia demi menghormati Pemilu. Ini juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar menghindari polemik dan kesan politisasi.

Penyaluran bantuan pangan beras ini akan kembali dilanjutkan pada 15 Februari 2024.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi,  yang perlu dipahami masyarakat adalah bantuan pangan beras ini salah satu program bantalan ekonomi pemerintah.

Yang diberikan kepada masyarakat berpendapatan rendah. Bantuan ini dikelola sepenuhnya oleh Bapanas bersama Bulog.

“Bantuan ini memang terlihat masif. Karena kita terus koordinasikan dengan baik bersama pemerintah daerah dan penyalurannya ke seluruh Indonesia,” jelasnya, Sabtu (10/2/2024) di Jakarta.

Lalu seperti apa bantuan pangan beras ini? Apa perbedaannya dengan bantuan sosial (bansos) lainnya yang menjadi program pemerintah dalam mengantisipasi dampak El Nino? Menjaga stabilitas pangan, dan menurunkan kemiskinan?

Berikut penjelasannya.

Bantuan Pangan Beras

Bantuan Pangan Beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.

Program ini salah satu pemanfaatan CBP sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.

Basis data penerima bantuan pangan beras yang digunakan di 2024 adalah dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Sasaran penerima sejumlah 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari kelompok desil 1 dengan jumlah 6.878.649 keluarga. Desil 2 sebanyak 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga.

Adapun besaran bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram (kg) beras per KPM per bulan. Dengan itu, per bulannya dibutuhkan total beras 220.040.770 kg. Dan, diproyeksikan apabila terus disalurkan sampai Juni.

Artinya total kebutuhan beras untuk disalurkan ke masyarakat selama 6 bulan memerlukan stok CBP sejumlah 1,3 juta ton.

Bantuan ini telah terlaksana sejak awal 2023 dalam 2 tahapan. Kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2024. Dan, disalurkan mulai Januari sampai Maret. Dan, dapat diperpanjang dari April sampai Juni dengan catatan APBN masih memungkinkan.

Dalam pendistribusiannya, Bulog bekerjasama dengan PT Pos Indonesia (POS), PT Jasa Prima Logistik (JPL) dan PT Yasa Artha Trimanunggal (YAT).

Bantuan Sosial (Bansos)

Salah satu program bansos yang dilanjutkan di 2024 ini kata Arief, adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.

Ini merupakan program yang digagas pemerintah sebagai kontinuitas dari BLT El Nino yang telah terlaksana di November sampai Desember 2023.

Bentuknya adalah uang tunai senilai Rp200.000 per orang per bulan dan diberikan untuk periode Januari sampai Maret 2024.

Penyalurannya melalui PT Pos Indonesia dengan sasaran penerima sebanyak 18,8 juta KPM yang menggunakan basis data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kemudian ada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan terus dilanjutkan di tahun ini. BPNT merupakan bantuan yang diberikan secara tunai berupa uang sebesar Rp200.000 yang ditukarkan dengan bahan makanan.

Misalnya dalam bentuk beras, telur, dan pangan lainnya. Bantuan ini diberikan kepada 18,8 KPM yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Selanjutnya kata Arief, ada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang akan diteruskan di 2024. PKH dibagikan secara bertahap dalam 4 tahap selama 1 tahun.

Masing-masing penerima manfaat PKH akan memperoleh uang tunai sesuai dengan kategorinya. Mulai dari ibu hamil, balita, lansia, penyandang disabilitas, anak sekolah dari jenjang SD sampai SMA.

Bantuan Presiden (Banpres)

Sementara untuk banpres biasanya mengiringi kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo saat menemui langsung masyarakat.

Banpres ini dikemas dengan tas berdesain khusus bertuliskan ‘Istana Kepresidenan Republik Indonesia’ dan ‘Bantuan Presiden Republik Indonesia’.

Isinya antara lain paket pangan antara lain beras, biskuit, gula pasir, minyak goreng, sampai teh celup. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Kecelakaan Ciater, Tangis Keluarga Pecah Saat Terima Jenazah dari RSUD Ciater

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

1 hour ago

Antisipasi Kecelakaan Transportasi, Kemenhub Terbitkan Apps MitraDarat

Upaya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi terjadi kecelakaan transportasi, telah diperhitungkan sebelumnya dengan menerbitkan aplikasi (apps)…

3 hours ago

Kecelakaan Bus di Ciater Renggut 11 Korban Jiwa

Kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar SMK asal Depok, merenggut 11 korban meninggal dunia. Para…

5 hours ago

Cloud Skills Boost Platform Pelatihan Online Google

Perusahaan raksasa Google menyediakan platform pelatihan online bernama Cloud Skills Boost. Dikhususkan bagi masyarakat yang ingin…

18 hours ago

Airlangga: 38 Negara Anggota OECD Restui Indonesia Jadi Anggota

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 38 negara anggota Organization for Economic Cooperation…

19 hours ago

Kemenag Pastikan Layanan Haji akan Ramah Lansia

TIM PEMANTAU Penyelenggara Ibadah Haji 1445 H/2024 M Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan…

19 hours ago