Home » Yogyakarta Darurat Sampah, Apa Upaya Pemerintah Setempat?

Yogyakarta Darurat Sampah, Apa Upaya Pemerintah Setempat?

by Administrator Esensi
2 minutes read
Yogyakarta Darurat Sampah

ESENSI.TV - JAKARTA

Sampah merupakan permasalahan besar di Indonesia yang tidak ada habisnya. Padahal sudah dilakukan berbagai upaya dan pencegahan untuk membuang sampah sembarangan.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menyumbang sampah sebanyak 19,45 ton sepanjang tahun 2022.

Sampah yang ada di Indonesia ini bisa ditanggulangi dengan cara daur ulang. Dilansir dari kompas.com pada Senin (07/08), sebaiknya harus diterapkan konsep ekonomi sirkular yang memanfaatkan kembali sisa barang-barang konsumsi untuk memaksimalkan nilai ekonomi.

TPA Regional Piyungan di DIY Overload

Baru-baru ini, kota Yogyakarta tengah menjadi sorotan lantaran dipenuhi oleh sampah. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mulai 23 Juli-5 September 2023.

Hal ini dilakukan karena sampah yang memenuhi TPA Piyunga sudah overload atau kelebihan muatan sampah. Hal ini berimbas pada kota Yogyakarta yang dipenuhi oleh tumpukan sampah di sejumlah titik.

“Berdasarkan hasil kesepakatan Rapat Sekda Pemda DIY dengan Sekda Pemda Kabupaten Sleman. Sekda Pemda Kabupaten Bantul dan Sekda Pemkot Yogya serta dikarenakan lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan yang sudah sangat penuh dan melebihi kapasitas, maka pelayanan sampah di TPA Regional Piyungan tidak dapat dilakukan mulai tanggal 23 Juli 2023 sampai 5 September 2023. Mohon kerjasama Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan sampah secara mandiri di wilayah masing-masing,” bunyi surat pemberitahuan yang disebarluaskan.

Baca Juga  BPH Migas Monitoring 3 SPBU Pastikan Stok BBM di Yogyakarta Aman

Penutupan ini menyebabkan beberapa titik mengalami penumpukan sampah. Di antaranya di bak Jalan Serma Taruma Ramli, Kotabaru, Kota Yogya. Bahkan sampah sempat meluber di dua bak. Namun telah dibersihkan oleh petugas setempat.

Selain itu, Kawasan Alun-Alun Kidul (Alkid) Kota Yogya juga dipenuhi oleh tumpukan sampah hingga mencapai tinggi kurang lebih 1,5 meter.

Upaya Pemerintah Tanggulangi Sampah

Asisten Sekretaris Daerah DIY (Sekda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengambil langkah terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) DIY untuk menggunakan tempat minum saat rapat.

Ia berharap hal ini merupakan imbauan kecil yang bisa membantu berkurangnya jumlah sampah di DIY.

Adanya permasalahan sampah ini membuat Pemerintah kota Yogyakarta menggiatkan program pengelolaan limbah dan sampah dengan biopori ala Yogya atau “Mbah Dirjo”. Pembuatan biopori bisa menjadi salah satu solusi penanganan sampah organik di tingkat rumah tangga.

“Saya berharap masyarakat akan mengikuti gerakan ini. Karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk pengelolaan sampah. Baik yang organik maupun yang anorganik,” ujar Pejabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo.

Selain DIY, Bandung Barat pun tengah dalam ancaman darurat sampah dikarenakan hanya memiliki satu TPA, yaitu TPA Sarimukti. Pada tahun 2020, Kota Bandung telah mencapai sebanyak 1.735,99 ton sampah setiap harinya berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life